Dea Ananda Akui Tetap Bingung Jadi Ibu di Usia Cukup Matang, Ini Kata Psikolog

Wait 5 sec.

Dea Ananda saat hamil. Foto: Instagram/@dea_anandaMenjadi orang tua, terutama ibu, sering kali dipersepsikan sebagai hal yang akan lebih mudah dijalani ketika seseorang sudah berusia matang dan berpengalaman. Namun, realitas tak selalu seindah bayangan. Hal ini juga dirasakan oleh aktris dan penyanyi Dea Ananda, yang baru-baru ini membagikan pengalamannya lewat akun Instagram pribadinya, @dea_ananda.Dalam unggahannya, Dea mengaku bahwa dirinya sempat berpikir usia yang lebih matang akan membuatnya lebih siap secara mental dalam menjalani peran baru sebagai ibu. Namun, setelah menjalaninya, ia menyadari bahwa menjadi orang tua tetap penuh tantangan.Dea mengaku tetap merasa kebingungan tidak tahu apa-apa, dan kewalahan. Namun, ia menekankan pentingnya menjalani proses ini pelan-pelan, memaafkan diri sendiri, dan menerima ketidaksempurnaan.Usia Matang Belum Tentu Siap Jadi Orang TuaMenanggapi hal tersebut, Psikolog Pendidikan, Madeline Jessica, M.Psi, Psikolog, menjelaskan bahwa usia yang lebih matang tidak otomatis membuat seseorang lebih siap secara mental menjadi orang tua.“Tidak selalu. Usia yang lebih matang memang memberi pengalaman dan stabilitas lebih, tetapi kesiapan mental tidak ditentukan oleh usia kronologis, melainkan oleh kematangan emosi, kemampuan refleksi diri, dan dukungan sosial,” tuturnya saat dihubungi kumparanMOM, Selasa (28/10).Menurut teori perkembangan, tahap dewasa memang ditandai oleh munculnya keinginan untuk merawat generasi berikutnya (generativity). Namun, keberhasilan dalam menjalani peran ini sangat bergantung pada pengalaman hidup dan kesiapan pribadi, bukan semata angka usia.Ilustrasi Ibu dan Anak Foto: polkadot_photo/ShutterstockLantas, Mengapa Rasa Tidak Percaya Diri Bisa Muncul Meski Sudah Dianggap “Siap”?Madeline menyebut, rasa tidak percaya diri sering muncul karena realita menjadi orang tua berbeda dengan bayangan sebelumnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini:1. Ekspektasi yang terlalu tinggiBanyak orang menuntut dirinya menjadi orang tua sempurna—selalu sabar, selalu tahu apa yang harus dilakukan. Saat kenyataan tidak sesuai, muncullah rasa bersalah dan perasaan gagal.2. Tekanan sosialMedia sosial sering memperlihatkan gambaran orang tua yang terlihat selalu bahagia dan teratur. Hal ini bisa membuat seseorang merasa kurang atau tidak cukup baik.“Padahal, yang dibutuhkan anak bukan orang tua yang sempurna, tapi hanya "good enough mother",” tegasnya.Ilustrasi ibu dan anak. Foto: Shutterstock3. Perubahan besar dalam hidupMenjadi orang tua berarti menghadapi peran baru yang sangat berbeda. Tak jarang seseorang merasa kehilangan sebagian dari dirinya yang dulu bebas, sehingga butuh waktu untuk menyesuaikan diri.4. Kelelahan dan stresKurang tidur, tanggung jawab baru, serta perubahan rutinitas bisa membuat emosi naik turun. Akibatnya, rasa percaya diri ikut menurun dan proses adaptasi terasa semakin berat.