Transjakarta bus. (Photo: Karisa/VOI)JAKARTA - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menargetkan dapat melayani hingga 500 juta penumpang per tahun pada 2027, bertepatan dengan perayaan 500 tahun Kota Jakarta.Direktur Utama PT Transjakarta Welfizon Yuza mengaku target itu memang ambisius. Namun Transjakarta optimis jika melihat tren pertumbuhan pelanggan dua tahun terakhir yang meningkat signifikan."Saat 500 tahun Jakarta pada 2027, Transjakarta menargetkan, mengejar 500 juta pelanggan. Berat enggak? Berat sih. Tapi, kita harus punya mimpi buat mempersembahkan 500 tahun (Jakarta)," kata Welfizon kepada wartawan, Rabu, 5 November.Welfizon menguraikan, capaian pelanggan Transjakarta terus menunjukkan pertumbuhan positif. Pada tahun 2023, Transjakarta melayani 192 juta pelanggan. Lalu pada 2024, jumlah pengguna Transjakarta mencapai 372 juta.Pada tahun ini, badan usaha milik daerah (BUMD) DKI bidang layanan transportasi publik ini menargetkan bisa menjangkau sekitar 408 juta penumpang."Bismillah, tahun ini kita targetkan 408 juta yang akan kami layani. Jadi, kami optimis ini akan menjadi angka baru. Sampai triwulan III, sudah 298 juta. Kami optimis capai target," ucap Welfizon.Lebih lanjut, Welfizon mengungkap, salah satu kunci peningkatan jumlah pelanggan adalah strategi kampanye dan penguatan merek (branding) yang lebih agresif dalam dua tahun terakhir. Transjakarta tak hanya berfokus pada pelayanan teknis, tetapi juga pada upaya memperkenalkan berbagai layanan kepada masyarakat luas."Selama ini kan orang selalu bicaranya kalau yang bisa agresif campaign itu adalah swasta. Perusahaan ojol campaign-nya masif. Tapi kalau layanan publik ya cuma jawabin komplain aja, kan seolah-olah paradigmanya begitu. Ini yang kita ubah. Jadi kita mulai lebih agresif, mendorong marketing campaign, menguatkan brand," ungkapnya.Diakuinya, masih banyak warga Jakarta yang belum mencoba naik Transjakarta, meskipun hampir seluruh masyarakat sudah mengetahui keberadaannya. Karena itu, Transjakarta terus memperluas pendekatan dengan berbagai inovasi, termasuk menghadirkan layanan bus tingkat wisata atau open top tour bus sebagai pintu masuk bagi segmen baru."Kita juga bikin open top tour, bikin layanan bus tingkat itu sebenarnya adalah entry point juga. Jadi banyak karena segmennya berbeda nih, segmen open top tour itu segmen yang lebih tinggi. Pada saat orang naik open top tour kita jelasin, 'kita juga punya layanan reguler, bisa begini, bisa begini'," imbuh Welfizon.