Ini Alasan Dinosaurus Bisa Berjalan dengan Dua Kaki

Wait 5 sec.

Ilustrasi : FreepikDinosaurus diketahui berjalan dengan dua kaki karena sifat ini diwarisi dari nenek moyang mereka. Salah satu ciri khas yang diturunkan oleh leluhur tersebut adalah bipedalisme.Peneliti pascadoktoral Scott Persons bersama Phil Currie menjelaskan bahwa bipedalisme pada dinosaurus berasal dari proto-dinosaurus purba, terutama pada jenis yang bersifat karnivora dan berukuran jauh lebih kecil.Bipedalisme adalah kemampuan untuk berdiri dan bergerak dengan dua kaki belakang. Menurut penelitian, kunci kemampuan ini berkembang pada dinosaurus karena struktur ekor mereka yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan dan pergerakan tubuh.Persons mengatakan bahwa ekor proto-dinosaurus memiliki otot yang besar dan bertenaga. “Massa otot ini memberikan kekuatan dan tenaga yang dibutuhkan dinosaurus purba untuk berdiri dan bergerak dengan kedua kaki belakangnya. Kami melihat efek serupa pada banyak kadal modern yang berdiri dan berlari bipedal.”Seiring waktu, proto-dinosaurus terus berevolusi. Mereka mengembangkan tungkai belakang yang lebih panjang agar dapat berlari lebih cepat, serta tungkai depan yang lebih kecil untuk mengurangi berat tubuh dan meningkatkan keseimbangan.Karena itu, beberapa spesies proto-dinosaurus akhirnya meninggalkan cara berjalan dengan empat kaki dan sepenuhnya beradaptasi menjadi makhluk bipedal, yaitu makhluk yang berjalan atau bergerak menggunakan dua kaki.Bukan untuk Menangkap MangsaPenelitian ini juga membantah teori lama yang menyebut bahwa proto-dinosaurus awal berdiri dengan dua kaki semata-mata agar tangan mereka dapat digunakan untuk menangkap mangsa.“Banyak dinosaurus bipedal purba adalah herbivora, dan bahkan dinosaurus karnivora awal pun mengembangkan lengan bawah yang kecil. Alih-alih menggunakan tangan untuk bergulat dengan mangsa, kemungkinan besar mereka menyambar mangsanya dengan rahang mereka yang kuat,” ujar Persons.Dengan demikian, penelitian ini percaya bahwa proto-dinosaurus berevolusi seiring waktu untuk berlari lebih cepat dan menempuh jarak yang lebih jauh.Spesialisasi ini terlihat dalam perubahan anatomi, seperti tungkai belakang yang lebih panjang untuk memungkinkan kecepatan berjalan yang lebih tinggi, serta tungkai depan yang lebih kecil untuk mengurangi berat badan secara keseluruhan dan membantu meningkatkan keseimbangan.