Anjing Berbulu Biru Muncul di Tempat Eks Bencana Nuklir Chernobyl

Wait 5 sec.

Anjing dengan bulu berwarna biru yang ditemukan di kawasan terlarang Chernobyl. Foto: Clean Futures Fund via FacebookBeberapa anjing dengan bulu berwarna biru terlihat di sekitar kawasan terlarang Chernobyl, Ukraina. Lokasi tersebut merupakan bekas bencana nuklir paling terkenal di dunia yang kini menjadi kawasan tak berpenghuni.Namun tenang saja, bulu biru yang dimiliki anjing-anjing tersebut bukan akibat mutasi genetik. Menurut peneliti dari program Dogs of Chernobyl, gambar anjing-anjing “Smurf” ini memang asli. Mereka mendokumentasikan setidaknya tiga ekor anjing berwarna biru di kawasan Chernobyl pada 6 Oktober 2025.Setelah beberapa kali gagal menangkapnya, tim akhirnya menemukan sumber penyebab warna aneh itu, sebuah toilet portable tua yang rusak di dekat lokasi.“Sepertinya mereka berguling di cairan yang menempel di bulu mereka. Kami menduga cairan itu berasal dari toilet portable lama yang ada di sekitar situ, meski kami tidak bisa memastikannya,” jelas Dr. Jennifer Betz, Direktur Medis Hewan di program Dogs of Chernobyl, sebagaimana dikutip IFL Science. “Dan kami pastikan, ini tidak ada hubungannya dengan radiasi Chernobyl.”Artinya, anjing-anjing itu kemungkinan besar hanya bermain-main di cairan kimia berwarna biru cerah yang bocor dari toilet rusak. Meski terlihat mencolok, para peneliti yakin hal ini tidak membahayakan kesehatan hewan tersebut.“Anjing-anjing tersebut tampak sehat, begitu pun dengan semua anjing yang kami temui di Chernobyl. Selama mereka tidak menjilat cairan itu terlalu banyak, seharusnya aman,” kata Dr. Betz.Fenomena ini bukan pertama kalinya. Pada 2021, warga kota Dzerzhinsk, Rusia, juga sempat heboh melihat kawanan anjing dengan bulu biru terang berkeliaran di sekitar pabrik kimia tua. Setelah ditelusuri, ternyata mereka berguling di tembaga sulfat, zat berwarna biru muda yang biasa digunakan di industri kimia.Menariknya, kemunculan anjing biru di Chernobyl memang terdengar sensasional, tetapi nyatanya tak seaneh dugaan publik. Sejak bencana nuklir pada April 1986, sekitar 120.000 warga terpaksa dievakuasi dari kawasan sekitar, termasuk kota Pripyat. Banyak hewan peliharaan ditinggalkan begitu saja, namun sebagian berhasil bertahan dan berkembang biak di area terlarang tersebut.Kini, keturunan anjing-anjing itu menjadi fokus penelitian dalam proyek Dogs of Chernobyl yang digagas oleh organisasi nirlaba Clean Futures Fund. Sejak 2017, lebih dari 1.000 ekor anjing dan kucing telah disterilisasi untuk mengendalikan populasi liar yang hidup di sekitar zona radiasi.Tim juga menegaskan bahwa warna biru itu tidak ada kaitannya dengan tanda operasi yang biasa mereka gunakan.“Selama melakukan sterilisasi, kami mengoleskan spidol krayon berwarna hijau, merah, biru, atau ungu di atas kepala anjing. Spidol akan hilang dalam 2 hingga 3 hari. Pewarnaan ini dilalukan hanya di atas kepala, berbeda dengan anjing yang kami temui di mana hampir seluruh badannya tertutupi cairan biru, dari ujung kepala hingga ujung kaki,” kata Dr. Betz.Menariknya, bukan hanya anjing yang mampu bertahan di zona larangan manusia ini. Penelitian menunjukkan bahwa populasi babi hutan, rubah merah, burung penyanyi, hingga rakun anjing tumbuh subur di kawasan itu. Bahkan, kawanan serigala Chernobyl diduga telah mengembangkan mutasi pelindung alami terhadap kanker akibat paparan radiasi jangka panjang.Dunia mungkin melihat Chernobyl sebagai lambang kehancuran manusia, namun di balik reruntuhan itu, alam perlahan menulis kisah barunya sendiri, termasuk kisah anjing-anjing biru yang, meski tak sengaja, jadi simbol kehidupan yang tetap bertahan.