WHO Ungkap Keluarga Berencana dan Perawatan Bersalin Bantu Kurangi Kematian Ibu Secara Global

Wait 5 sec.

Ilustrasi ibu hamil (Pexels/cottonbro studio)JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap bahwa peningkatan dalam keluarga berencana dan perawatan bersalin mendorong penurunan kematian ibu secara global dalam dua dekade terakhir.Hal tersebut terungkap melalui makalah akademis terbaru, yang diterbitkan di The Lancet Global Health. Untuk hasil makalah tersebut, WHO bersama Program Reproduksi Manusia (HRP) menganalisis ulang data dari 195 negara dan wilayah.Analisis tersebut untuk memeriksa kontribusi perawatan bersalin dan keluarga berencana pada kematian ibu global. Secara keseluruhan kematian bersalin global menurun sebesar 41 persen antara tahun 2000 dan 2023.Ditemukan bahwa 61,2 persen dari penurunan kematian ibu disebabkan oleh peningkatan perawatan bersalin. Sedangkan 38,8 persen berasal dari penurunan kesuburan, yang ada dalam program keluarga berencana.Peningkatan penggunaan kontrasepsi saja juga sudah mencegah sekitar 77.400 kematian ibu pada tahun 2023. Ini menggarisbawahi peran penting keluarga berencana di samping perawatan klinis yang berkualitas.Dengan memungkinkan wanita untuk merencanakan dan mengatur kehamilan mereka, kontrasepsi membantu mencegah komplikasi yang muncul dari kehamilan terlalu dini, terlalu terlambat, atau terlalu dekat.Hal tersebut juga mengurangi kebutuhan aborsi yang tidak aman, yang juga menjadi salah satu penyebab utama kematian ibu di seluruh dunia.“Ini menunjukkan bahwa akses ke kontrasepsi bersalin yang berkualitas bukan hanya intervensi kesehatan. Mereka sangat penting untuk menyelamatkan nyawa dan memajukan kesetaraan gender,” kata Direktur, HRP dan Departemen Seksual, Reproduksi, Ibu, Anak, Kesehatan Remaya dan Penuaan (LHR) WHO, Pascale Allotey.Oleh karena itu, WHO menekankan untuk layanan keluarga berencana dan perawatan bersalin di setiap negara semakin ditingkatkan. Ini sangat penting untuk penurunan yang lebih signifikan pada kematian ibu di masa depan.“Kita harus memastikan bahwa setiap wanita, di mana pun, memiliki sarana untuk merencanakan keluarganya dan mengakses perawatan yang dia butuhkan, untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan untuk kehamilan dan persalinan yang aman,” pungkasnya.