Ekonomi RI Kuartal III 2025 Tumbuh 5,04 Persen, Pertumbuhan Sulawesi Tertinggi

Wait 5 sec.

Warga berfoto dengan latar belakang gedung bertingkat di Jakarta, Rabu (30/4/2025). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTOPertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 kembali menunjukkan ketahanan di tengah dinamika global. Meski melambat tipis dibanding kuartal sebelumnya, geliat ekonomi di berbagai daerah tetap kuat terutama di kawasan Sulawesi yang mencatat laju tertinggi di antara wilayah lain.Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,04 persen pada kuartal III-2025. Angka ini sedikit lebih rendah dari kuartal II yang tumbuh 5,12 persen, namun menunjukkan aktivitas ekonomi di daerah terus meningkat.“Ekonomi secara spasial tumbuh di seluruh wilayah RI, Sulawesi tertinggi,” kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Edy Mahmud, saat konferensi pers di kantor pusat BPS, Rabu (5/11).Sulawesi menjadi kawasan dengan pertumbuhan tertinggi, yakni 5,84 persen, meski sedikit turun dari kuartal sebelumnya yang mencapai 5,88 persen. Namun, kontribusi Sulawesi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional masih relatif kecil, hanya 7,36 persen.Sementara Pulau Jawa tetap menjadi penopang utama ekonomi nasional dengan porsi 56,68 persen dari PDB. Pertumbuhan ekonomi di wilayah ini naik menjadi 5,17 persen, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya sebesar 4,92 persen.“Sumber di Jawa adalah pengolahan, perdagangan, dan komunikasi dengan andil tertinggi DKI Jakarta,” ujar Edy.Kontributor terbesar kedua terhadap ekonomi nasional adalah Sumatera, dengan porsi 22,42 persen dan pertumbuhan 4,9 persen, meningkat dari 4,48 persen pada kuartal sebelumnya. Disusul Kalimantan yang mencatat pangsa 8,02 persen dengan pertumbuhan 4,7 persen, sedikit turun dari 5,20 persen.Di sisi lain, wilayah Bali dan Nusa Tenggara memiliki kontribusi 2,83 persen terhadap PDB nasional, dengan pertumbuhan 4,71 persen, melambat dari 5,27 persen pada kuartal II. Adapun Maluku dan Papua tumbuh 2,68 persen, turun cukup signifikan dari 6 persen, dengan pangsa 2,69 persen terhadap PDB nasional.