Australia dikenal sebagai salah satu negara dengan budaya kopi paling kuat di dunia. Dari Sydney hingga Melbourne, kafe bertebaran di setiap sudut jalan, dan profesi barista dipandang sebagai bentuk seni. Di sana, kopi bukan sekadar minuman, melainkan bagian dari gaya hidup dan simbol kualitas.Pasar kopi Australia sudah matang dan sangat selektif. Sekilas, ini tampak seperti peluang besar bagi kopi Indonesia. Namun menembus pasar itu tidaklah mudah. Budaya kopi di Australia berbeda dengan di Eropa yang lebih menghargai single origin specialty coffee. Di Australia, tren single origin memang mulai tumbuh, tetapi pasar masih didominasi oleh roaster lokal yang lebih senang menciptakan blend sesuai karakter dan selera mereka sendiri. Akibatnya, kopi Indonesia tidak hanya bersaing dengan produk dari negara lain, tetapi juga dengan preferensi lokal.Dok: Pameran MICE, KJRI MelbourneKonsumen Australia sangat menghargai kualitas, keberlanjutan, dan story telling di balik kopi yang mereka nikmati. Nilai seperti sustainability dan ethical sourcing menjadi pertimbangan penting. Banyak dari mereka bersedia membayar lebih untuk kopi yang bersertifikat Fair Trade, organic, atau yang diproduksi dengan prinsip ramah lingkungan.Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. Sebagai salah satu penghasil kopi terbesar di dunia, Indonesia punya kekayaan rasa dan karakter yang khas dari berbagai daerah — dari Gayo yang lembut, Toraja yang beraroma kuat, Kintamani yang segar, hingga Papua yang kompleks. Sayangnya, Indonesia belum masuk dalam 5 besar eksportir kopi ke Australia. Posisi Indonesia masih berada di bawah Brasil, Kolombia, Papua Nugini, dan Vietnam.Beberapa tantangan utama adalah harga yang kurang kompetitif, biaya logistik yang tinggi, dan inkonsistensi produksi. Di sisi lain, Australia memiliki regulasi yang ketat terkait food safety dan karantina. Eksportir Indonesia harus memastikan standar kualitas dan manajemen rantai pasok yang memenuhi semua persyaratan tersebut.Dok: Pameran MICE, KJRI MelbourneMeski begitu, peluang tetap terbuka. Memiliki beragam jenis specialty coffee tidaklah cukup, kuncinya ada pada konsistensi, promosi, dan kemampuan membangun cerita. Pelaku usaha kopi Indonesia perlu menonjolkan cerita asal-usul dan proses produksinya, bukan hanya menjual rasa. Dukungan pemerintah dan pelaku industri melalui promosi, festival, dan pameran di Australia dapat menjadi langkah penting untuk memperkenalkan kopi Indonesia kepada roaster dan konsumen yang haus akan citra rasa baru.