Gus Ipul: Bullying Bisa Berakibat Panjang, Korban Berpotensi Jadi Pelaku

Wait 5 sec.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjenguk korban ledakan SMAN 72 Jakarta di RSI Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (9/11/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparanMenteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengingatkan tindakan perundungan atau bullying di lingkungan sekolah dapat menimbulkan dampak panjang bagi korban. Bahkan, bisa membuat mereka menjadi pelaku di kemudian hari.Pernyataan tersebut disampaikannya menyusul insiden ledakan di SMAN 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang diduga berkaitan dengan kasus bullying.“Kita harapkan ini semua sama-sama menyadari bahwa bullying itu memang berakibat panjang. Bisa jadi korban itu ke depan bisa jadi pelaku, makanya ini penting untuk kita sadari,” ujar Gus Ipul usai menjenguk korban ledakan SMAN 72 di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (9/11).Ia menegaskan pentingnya pencegahan kekerasan di sekolah dengan melibatkan semua pihak, termasuk Kementerian Sosial dan KPAI.“Tapi memang sebenarnya tidak hanya kasus ini, tapi secara umum kita harus cegah adanya bullying di sekolah. Ada tiga hal yang harus kita cegah. Kita mitigasi sekuat tenaga bersama KPAI yang tidak boleh terjadi di sekolah itu,” jelas Gus Ipul.“Bullying oleh siapa pun kepada siapa pun. Kemudian yang kedua adalah kekerasan fisik dan seksual, dan yang ketiga adalah intoleransi, inilah yang harus kita jaga,” lanjut dia.Meski begitu, Gus Ipul menekankan agar publik tidak berspekulasi terkait motif ledakan sebelum ada keterangan resmi dari kepolisian.“Dan memang ini mohon maaf saya nggak mengaitkan dengan kasus ini, karena kita harus betul-betul tunggu penjelasan dari kepolisian nanti ya tentang semua proses ini,” tandasnya.