Antrean truk mengisi BBM biosolar di SPBU Palembang. (Ary Priyanto)Sejumlah sopir truk mengeluhkan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengantre BBM jenis biosolar hampir di semua SPBU yang ada di Palembang.Kondisi antrean truk yang panjang juga kerap menyebabkan kemacetan. Seperti di SPBU Jalan Soekarno-Hatta, Bypass Alang-Alang Lebar, Noerdin Panji, dan lainnya.Susilo (52 tahun), salah seorang sopir truk mengaku biasa menghabiskan waktu 3-5 jam saat antre BBM di SPBU. Hal itu tentunya membuat banyak kerugian, baik waktu maupun biaya operasional."Hampir rata-rata antre biosolar di SPBU waktunya paling cepat itu 3 jam baru kebagian," katanya, Minggu, 9 November 2025.Selain melelahkan, sopir juga tentunya akan rugi dari waktu dan biaya operasional. Meski begitu, mereka mau tidak mau harus tetap ikut mengantre."Ya mau bagaimana, kalau tidak mau antre mau isi BBM di mana lagi," jelasnya.Senada disampaikan Sugino, sopir truk lainnya. Ia menyebut antrean panjang di SPBU kini sudah menjadi semacam rutinitas, dan bukan hal baru."Ya kalau isi BBM ya seperti ini kondisinya (antre panjang). Baik siang maupun malam," katanya.Pertamina Sebut Penyaluran Biosolar di Sumsel NormalSementara itu, Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) memastikan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Biosolar di wilayah Sumsel, khususnya Kota Palembang, berjalan normal dan terkendali.Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Rusminto Wahyudi, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah langkah untuk memastikan kelancaran pasokan di lapangan.“Kami memastikan ketersediaan stok Biosolar dalam kondisi aman. Untuk menjaga kelancaran pasokan, kami mempercepat pengiriman dari Integrated Terminal (IT) Palembang ke sejumlah SPBU, serta menginstruksikan SPBU untuk menambah jumlah operator agar pelayanan kepada konsumen pengguna Biosolar dapat berjalan lebih cepat dan optimal,” ujarnya.Selain itu, Pertamina Patra Niaga juga terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait, tidak hanya dalam memastikan distribusi BBM subsidi tepat sasaran, tetapi juga dalam pengaturan antrean di SPBU agar operasional dan pelayanan tetap berjalan lancar serta tertib.Pertamina Patra Niaga juga meminta kepada seluruh lembaga penyalur SPBU untuk mengoptimalkan fungsi petugas pengatur antrean (marshall) di area SPBU, khususnya pada jam-jam padat, guna memastikan ketertiban dan menghindari penumpukan kendaraan yang dapat mengganggu arus lalu lintas di sekitar lokasi SPBU.Selain itu, Pertamina juga meminta agar setiap SPBU menyediakan petunjuk batas antrean serta informasi mengenai SPBU terdekat yang menyediakan BBM, sesuai kesepakatan rapat dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.Pertamina juga mengimbau masyarakat untuk melakukan pembelian BBM secara bijak serta tidak menumpuk di satu SPBU.Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan SPBU terdekat lainnya yang turut menyalurkan Biosolar. Saat ini terdapat 24 SPBU di Kota Palembang yang menyalurkan produk Biosolar.