Dimas Seto dan Dhini Aminarti (Instagram @dhiniaminarti)JAKARTA - Berawal dari kecintaannya terhadap olahraga lari, Dimas Seto mengubah hobinya tersebut menjadi suatu gerakan kemanusiaan yang diberi nama Run for Humanity.Melalui kegiatan ini, aktor 46 tahun itu mengajak orang-orang terlibat—berolahraga sambil berbagi—dimana sebagian hasilnya akan didonasikan untuk berbagai program sosial, termasuk bantuan kemanusiaan untuk Palestina.Dimas, yang telah aktif sebagai pelari jarak jauh sejak 2013, mengaku ingin memberi makna lebih pada hobinya itu. Ia merasa ada “kekosongan” saat aktivitas tersebut sebatas untuk kepentingan pribadi, terlebih hanya berlomba mengejar waktu terbaik sampai di garis finish.“Kok kayaknya ada sesuatu yang bisa kita buat selain hanya sebatas cari sehat atau sekadar mencapai target pribadi,” kata Dimas Seto kepada awak media di Bintaro, Tangerang Selatan, Sabtu, 8 November.Keprihatinan terhadap situasi dunia, terutama konflik kemanusiaan di Palestina, jadi salah satu alasan utama Dimas menggagas Run for Humanity.“Dunia ini lagi enggak baik-baik saja, terutama saudara-saudara kita di Palestina yang sedang mengalami genosida,” ujarnya.Hasil dari kegiatan tersebut tidak hanya disalurkan dalam bentuk donasi uang, tetapi juga diwujudkan dalam berbagai program nyata.“Alhamdulillah, seizin Allah, kami bisa ikut mendukung pembangunan sumur bor, tangki air, program makan, popok untuk bayi, sampai baju dingin untuk saudara-saudara kita di Palestina,” tuturnya.Tak hanya berfokus pada Palestina, Dimas juga menyalurkan bantuan untuk program sosial di Indonesia. Bantuan tersebut mencakup sektor pendidikan, kesehatan, hingga kebutuhan dasar bagi panti lansia.Dengan semangat berbagi melalui olahraga, Dimas berharap Run for Humanity dapat menjadi wadah inspiratif bagi masyarakat untuk berbuat baik sambil menjaga kesehatan.