Suasana SPBU Shell di Cikini, Jakarta, Sabtu (8/2/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparanSatuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan bahwa Shell Plc telah mengajukan proposal untuk mengelola lima blok migas di Indonesia, mulai dari Sulawesi Barat hingga Bali.Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, mengatakan kelima blok tersebut terdiri dari dua blok di daratan (onshore) Sulawesi Barat dan tiga blok di lepas pantai (offshore) di wilayah Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB).“Dua wilayah onshore Sulbar, tiga wilayah offshore Bali-NTB,” ujar Djoko kepada awak media di Kompleks Parlemen, Rabu (12/11).Djoko menjelaskan, Shell akan bergabung dalam salah satu portofolio milik Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (KUFPEC) dengan porsi kepemilikan (participation interest/PI) sebesar 50 persen. Namun, ia belum merinci nama blok yang dimaksud.Berdasarkan laman resmi KUFPEC, perusahaan tersebut saat ini memiliki dua proyek migas lepas pantai di Indonesia, yaitu Natuna Sea Block A dan blok eksplorasi Anambas, serta lisensi eksplorasi Ephindo.SKK Migas sebelumnya juga menyebutkan bahwa KUFPEC tengah melakukan joint study di Blok Natuna D-Alpha, blok migas yang selama ini kurang diminati investor.“Perusahaannya gabung 50-50 PI-nya,” kata Djoko.Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto menghadiri ruang rapat Komisi XII DPR, Rabu (12/11/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparanSelain Shell, Djoko menyebut Chevron juga tengah meninjau potensi investasi di sektor hulu migas Indonesia. “Chevron lagi lihat-lihat. Belum tahu di mana,” ujarnya.Sebelumnya, Djoko mengatakan Shell sudah mengajukan proposal kepada Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM untuk mengelola lima blok migas, terdiri dari dua blok offshore dan tiga blok onshore.“Sudah mengajukan proposal ke Dirjen Migas, ada dua di offshore, tiga di onshore. Sedang dievaluasi oleh Dirjen Migas,” jelasnya, Selasa (11/11).