Reseksi tumor intrakranial robotik pertama di dunia oleh King Faisal Specialist Hospital and Research Centre Riyadh. (Sumber: SPA)JAKARTA - Rumah sakit di Arab Saudi berhasil menorehkan sejarah dengan sukses melakukan reseksi tumor intrakranial robotik pertama di dunia.Prosedur yang dilakukan oleh King Faisal Specialist Hospital and Research Centre (KFSHRC) di Riyadh, menandai pencapaian inovatif yang menetapkan standar global baru dalam presisi dan pemulihan bedah saraf.Operasi ini dilakukan terhadap pria berusia 68 tahun yang mengalami sakit kepala parah dan kehilangan konsentrasi, serta melibatkan pengangkatan tumor otak berukuran 4,5 sentimeter menggunakan lengan robotik.Pasien dipulangkan dalam keadaan sadar penuh dalam waktu 24 jam, waktu pemulihan yang hampir empat kali lebih cepat dibandingkan operasi otak tradisional.Konsultan Tumor Dasar Tengkorak di KFSHRC, Dr. Homoud Aldahash, yang melakukan operasi tersebut, menyatakan, sistem robotik ini memungkinkan presisi dan kontrol yang luar biasa, sehingga memungkinkan ahli bedah untuk menavigasi struktur neurovaskular kritis dengan tingkat keamanan yang tinggi."Pasien yang dipulangkan di hari yang sama, dalam keadaan sadar penuh dan tanpa komplikasi, merupakan tolok ukur baru bagi inovasi bedah saraf," jelasnya, dikutip dari Saudi Press Agency (SPA) 6 November.Operasi berdurasi satu jam ini menggunakan lengan robotik yang dipandu oleh sistem optik 3D, yang memungkinkan ahli bedah untuk beroperasi dengan tampilan otak yang jernih dan diperbesar.Penggunaan teknologi navigasi canggih yang dipandu gambar memastikan pengangkatan tumor secara presisi sekaligus melindungi area vital otak.Sementara itu, CEO KFSHRC Dr. Majid Alfayyadh mengaitkan tonggak sejarah ini dengan perjalanan transformasi rumah sakit yang sedang berlangsung."Pencapaian ini mencerminkan peran KFSHRC yang semakin besar dalam membentuk masa depan kedokteran global," ujarnya."Hal ini selaras sempurna dengan visi kami, di mana inovasi dan perawatan yang berpusat pada pasien menentukan masa depan layanan kesehatan," tandas Dr. Majid Alfayyadh.Sebelum munculnya bedah saraf robotik, prosedur serupa memerlukan pengangkatan manual di bawah mikroskop bedah, yang presisinya sangat bergantung pada kestabilan dan kejernihan visual manusia.Sistem robotik kini menghadirkan stabilitas instrumen yang lebih baik, eliminasi tremor, dan visualisasi superior, mendefinisikan ulang standar global keselamatan dan presisi dalam perawatan bedah saraf.Prosedur penting ini menambah portofolio terobosan bedah robotik KFSHRC yang terus berkembang. Sebelumnya, rumah sakit tersebut telah melakukan transplantasi jantung robotik dan transplantasi hati robotik pertama di dunia, meraih pengakuan internasional dan memperkuat posisinya di antara pusat-pusat bedah robotik dan minimal invasif terkemuka di dunia.