Generasi Muda dan Gerakan Merawat Bumi yang Dimulai dari Langkah Kecil

Wait 5 sec.

Acara Langkah Membumi Ecoground 2025 (Foto: Dok. Blibli)JAKARTA - Sebuah ruang terbuka hijau di Jakarta Selatan menjadi tempat berkumpulnya berbagai komunitas, pegiat lingkungan, hingga generasi muda yang ingin menjalani kehidupan lebih selaras dengan bumi.Dalam suasana yang hangat dan penuh energi positif, Langkah Membumi Ecoground 2025 hadir sebagai wadah berbagi inspirasi serta praktik keberlanjutan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari olahraga, wellness, hingga gaya hidup ramah lingkungan.Festival yang berlangsung selama dua hari yakni 8-9 November 2025 ini mengusung tema 'CollaborAction for The Earth', sebuah ajakan untuk bergerak bersama dalam mewujudkan perubahan nyata.Pembukaan acara ditandai dengan simbolisasi penyerahan tanaman hijau, yang kemudian dilanjutkan dengan seremoni menabuh drum dan hentakan kaki pada kinetic floor oleh para tokoh yang hadir. Momen tersebut menjadi pengingat bahwa langkah kecil setiap individu memiliki kontribusi untuk keberlanjutan bumi.Dalam sambutannya, COO & Co-Founder Blibli, Lisa Widodo menyampaikan bahwa generasi muda memiliki peran besar dalam gerakan ini."Hampir 90 persen partisipan adalah Gen Z. Hal ini menunjukkan kepedulian generasi muda terhadap isu keberlanjutan,” ungkapnya di Taman Kota PERURI, Jakarta Selatan pada Sabtu, 8 November 2025.Semangat tersebut juga terlihat dari rangkaian aktivitas kolaboratif yang sebelumnya telah dilakukan bersama mahasiswa di berbagai kampus.Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono turut memberikan apresiasi terhadap upaya menciptakan ruang edukatif yang inklusif.Ia menegaskan pentingnya kolaborasi untuk menghadapi tantangan lingkungan saat ini, mulai dari perubahan iklim hingga krisis sampah dan hilangnya keanekaragaman hayati.Di area festival, berbagai inisiatif keberlanjutan dipamerkan, mulai dari inovasi eco-packaging, fasilitas daur ulang, hingga fitur edukatif yang membantu pengunjung memahami cara mengurangi jejak karbon dalam aktivitas harian.Selain itu, terdapat pula Eco Market yang menampilkan produk-produk lokal berbahan alami, karya upcycling, serta barang-barang kreatif yang diproduksi dengan prinsip keberlanjutan.Beberapa pelaku usaha lokal yang terlibat turut menampilkan kisah inspiratif di balik proses penciptaan karya mereka. Salah satunya adalah Organic Culture, brand fashion yang memanfaatkan material organik bersertifikat dan aksesori berbahan daur ulang dari kegiatan beach clean-up.Penggunaan energi terbarukan dalam fasilitas produksinya membantu mengurangi emisi karbon secara signifikan. Hal ini menjadi contoh nyata bahwa mode dan keberlanjutan dapat berjalan seiring.Ada pula Replast, startup yang mengolah limbah plastik menjadi furniture dan dekorasi bernilai guna tinggi. Pendekatan ekonomi sirkular yang mereka terapkan tidak hanya membantu mengurangi sampah plastik, tetapi juga mendukung pemberdayaan komunitas.Selain bazar dan pameran, pengunjung juga disuguhkan beragam kegiatan interaktif di empat area utama yaitu Eco Motion, Eco Market, Eco Labs, dan Eco Stage.Mulai dari eco cooking demo, mindful beauty class, eco printing, ceremonial matcha workshop, hingga sesi olahraga dan wellness yang memadukan gerakan tubuh dengan kesadaran ekologis.Total ada lebih dari 40 kelas yang dapat diikuti untuk memberikan pengalaman festival yang komprehensif namun tetap santai dan menyenangkan.Dengan suasana yang akrab dan penuh pertukaran ide, Langkah Membumi Ecoground 2025 menghadirkan ruang kolaborasi lintas sektor yang menginspirasi pengunjung untuk memulai perjalanan keberlanjutan dengan cara yang sederhana dan relevan bagi kehidupan sehari-hari.Sebuah pengingat bahwa merawat bumi bukan hanya tanggung jawab bersama, tetapi juga gaya hidup yang dapat membawa keseimbangan dan makna baru dalam hidup.