Wakil Presiden Klub Sriwijaya FC, Mohammad David, saat melihat latihan EPA Sriwijaya FC U-20 di Jakarta. Foto : Dok. Media Officer Sriwijaya FCKrisis yang melanda Sriwijaya FC tak hanya terlihat dari hasil di lapangan, tetapi juga mulai mengguncang internal manajemen. Rentetan kekalahan dan performa buruk di Liga 2 Pegadaian Championship 2025/26 membuat klub kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan itu kini berada di dasar klasemen dan terancam degradasi.Di tengah tekanan yang kian berat, Wakil Presiden Sriwijaya FC Mohammad David resmi mengundurkan diri. Keputusan ini diambil usai dirinya mengaku tak lagi sanggup menghadapi gelombang kritik dan serangan dari sebagian suporter di media sosial.“Saya sudah berusaha sebaik mungkin untuk tim ini, tapi belakangan saya selalu disalahkan atas hasil buruk yang dialami SFC. Ini sudah di luar batas kesabaran saya,” ungkap David, Sabtu (8/11/2025).David mengaku kecewa karena perjuangannya selama ini untuk memajukan klub justru tidak dihargai. Ia merasa menjadi kambing hitam di tengah keterpurukan tim yang masih berjuang menemukan performa terbaiknya.“Saya korbankan banyak hal, termasuk pekerjaan saya di luar demi SFC. Tapi ketika tim kalah, semua kesalahan ditimpakan kepada saya,” ujarnya dengan nada kecewa.Kritik tajam dari suporter memuncak setelah kekalahan SFC dari Adhyaksa FC di laga pamungkas putaran pertama. Kekalahan itu tidak hanya memperpanjang catatan negatif klub, tetapi juga memicu perdebatan panas antara fans dan manajemen di dunia maya.“Saya sudah berusaha meyakinkan suporter bahwa akan ada perubahan di putaran kedua, tapi justru dihujat. Jadi saya memutuskan mundur. Saya berharap SFC bisa segera bangkit,” kata David.Sebelum menutup pernyataannya, David menyampaikan permintaan maaf kepada para pendukung dan masyarakat Sumsel. Ia berharap ada sosok baru yang dapat membawa SFC kembali ke jalur kemenangan.“Saya titip SFC kepada kalian semua. Semoga ada yang bisa melanjutkan perjuangan ini dan mengembalikan kejayaan Laskar Wong Kito,” tutupnya.