The Washington Post mengonfirmasi bahwa mereka menjadi salah satu korban dalam serangan siber besar (foto: dok. afp)JAKARTA – The Washington Post mengonfirmasi bahwa mereka menjadi salah satu korban dalam serangan siber besar yang terkait dengan perangkat lunak milik Oracle. Pernyataan resmi itu dirilis pada Kamis 6 November, menyebutkan bahwa insiden tersebut terkait dengan “pelanggaran pada platform Oracle E-Business Suite.”Meskipun tidak memberikan rincian lebih lanjut, pengumuman itu muncul tak lama setelah kelompok ransomware terkenal CL0P mengklaim melalui situs mereka bahwa Washington Post termasuk dalam daftar korbannya. Ketika dihubungi, CL0P tidak menanggapi permintaan komentar.Oracle sendiri merujuk Reuters pada dua advis keamanan yang diterbitkan bulan lalu sebagai tanggapan atas insiden tersebut.Kelompok peretas yang menuntut tebusan biasanya mempublikasikan daftar korbannya secara terbuka untuk memberi tekanan agar para korban mau membayar. CL0P dikenal sebagai salah satu geng siber paling aktif di dunia dan diduga menjadi dalang di balik kampanye kriminal besar yang menargetkan Oracle E-Business Suite — sistem yang digunakan banyak perusahaan untuk mengelola pelanggan, pemasok, manufaktur, logistik, hingga proses bisnis lainnya.Google sebelumnya memperingatkan bahwa kemungkinan lebih dari 100 perusahaan telah terdampak oleh pelanggaran ini, menandakan skala serangan yang sangat luas dan dampaknya yang berpotensi serius terhadap ekosistem bisnis global.Kasus ini menambah daftar panjang serangan siber terhadap institusi media dan perusahaan besar dalam beberapa tahun terakhir, mempertegas bahwa bahkan organisasi dengan sistem keamanan kuat sekalipun tidak kebal terhadap ancaman digital yang terus berkembang.