MediaTek Dimensity 9600 Akan Jadi Penantang Tengah di Antara Snapdragon 8 Elite Gen 6 dan Pro

Wait 5 sec.

Dimensity 9600 di posisi strategis di antara Snapdragon 8 Elite Gen 6 dan versi Pro (foto: x @ProAndroid)Jakarta – Bocoran terbaru dari tipster kenamaan Digital Chat Station (DCS) mengungkap peta kekuatan baru di dunia chipset flagship. Setelah sebelumnya beredar rumor bahwa Qualcomm tengah menyiapkan dua varian prosesor andalan—Snapdragon 8 Elite Gen 6 dan versi Pro—kini muncul laporan bahwa MediaTek siap menempatkan Dimensity 9600 di posisi strategis di antara keduanya.Menurut DCS, Snapdragon 8 Elite Gen 6 akan hadir dengan nomor model SM8950, sedangkan versi Pro akan membawa kode SM8975. Keduanya dikabarkan dibuat menggunakan proses manufaktur 2 nanometer (N2P) milik TSMC, yang menjadi teknologi paling canggih di industri saat ini.Dalam hierarki performa, DCS menyebut urutannya akan berada di posisi: Snapdragon 8 Elite Gen 6, Dimensity 9600, dan puncaknya Snapdragon 8 Elite Gen 6 Pro. Artinya, chip terbaru MediaTek ini diperkirakan akan lebih kencang dari versi standar milik Qualcomm, namun masih sedikit tertinggal dari varian Pro.Berbeda dari Qualcomm yang kini mulai menyiapkan beberapa versi chip unggulan, MediaTek dikabarkan tetap fokus pada satu model utama. Dimensity 9600 disebut masih mengandalkan arsitektur CPU ARM dengan desain yang sudah matang, tanpa eksperimen ekstrem seperti yang dilakukan Qualcomm dengan desain CPU kustom generasi ketiganya.DCS juga menambahkan bahwa Dimensity 9600 kemungkinan besar akan menggunakan proses fabrikasi 2nm yang sama dengan dua chip Snapdragon terbaru. Namun detail konfigurasi inti (core layout) dan peningkatan performa GPU-nya masih belum diungkap secara pasti.Untuk Snapdragon 8 Elite Gen 6 dan Pro, laporan awal menyebut keduanya akan hadir dengan konfigurasi CPU 2+3+3 core, namun perbedaan mencolok terletak pada kemampuan grafis. Versi Pro dikabarkan akan mendukung memori LPDDR6, yang berarti performa GPU dan efisiensi energinya akan lebih unggul.Sementara itu, analis industri memperingatkan bahwa penggunaan teknologi manufaktur canggih dan memori lebih cepat ini bisa mendorong biaya produksi chipset melonjak. Jika tren ini berlanjut, harga ponsel flagship berbasis chip 2nm kemungkinan akan semakin mahal menjelang tahun 2027.Kehadiran Dimensity 9600 menjadi sinyal kuat bahwa MediaTek tak lagi sekadar penantang di segmen menengah, tetapi mulai berani menantang dominasi Qualcomm di lini performa tertinggi. Pertarungan chipset 2nm tahun depan bisa jadi akan menentukan arah baru industri smartphone global.