Orang Indonesia Rajin Pakai AI, 18 Juta Gambar Dibuat Setiap Hari di Nano Banana

Wait 5 sec.

Ilustrasi Nano Banana (foto: nanobanana) JAKARTA - Laporan e-Conomy SEA 2025 yang dirilis oleh Google, Temasek dan Bain & Company mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan negara yang paling banyak menggunakan Kecerdasan Buatan (AI). Dalam laporan tersebut, Indonesia menduduki urutan teratas di ASEAN dalam pertumbuhan pendapatan aplikasi-aplikasi yang menggunakan AI, dengan pertumbuhan 127 persen, mengalahkan Singapura yang hanya 99 persen.Country Director Google Indonesia, Veronica Utami juga menyebut bahwa minat konsumen di Asia Tenggara terhadap AI melampaui batas, bahkan 3 kali lipat atau 3 kali lebih tinggi dari rata-rata global.“Bahkan, Indonesia sendiri termasuk dalam 20 besar dunia untuk minat pada AI multimodal,” kata Veronica dalam acara peluncuran laporan e-Conomy SEA 2025 pada Kamis, 13 November. Veronica menambahkan, salah satu bukti warga Indonesia sering menggunakan AI terlihat dari produk Google yaitu Gemini AI. Fitur Nano Banana yang baru dirilis tahun ini banyak digunakan oleh warga Indonesia, bahkan masuk Top 2 terbesar saat ini.“Jumlah image yang di-generate melalui Nano Banana dari konsumen Indonesia adalah 18 juta image generation per hari. Itu hanya dari Indonesia untuk fitur Nano Banana, luar biasa,” tuturnya. Sebagai informasi, Nano Banana adalah nama lain dari model kecerdasan buatan (AI) dari Google yang berfokus pada pengeditan dan pembuatan gambar.Tak hanya itu, dalam laporan ini, Veronica juga menyebut kalau 80% pengguna di Indonesia memperlihatkan interaksi harian dan juga tingkat kepercayaan yang sangat tinggi terhadap AI. “Ini artinya kita peringkat kedua tertinggi di seluruh Asia Tenggara dan selisihnya pun sedikit dengan Vietnam yang hanya 81 persen,” jelas Veronica.Lebih jauh, sebanyak 68% pengguna di Indonesia mengatakan bahwa mereka melakukan percakapan dan mengajukan pertanyaan kepada chatbot AI, sementara 50% lainnya bahkan mengandalkan AI untuk membuat keputusan dengan lebih cepat.