Kemenag Soroti 'Cium Barokah' Pendakwah ke Anak, Potensi Kekerasan Seksual

Wait 5 sec.

Ilustrasi kekerasan pada anak. Foto: MIA Studio/ShutterstockMohammad Ellham Yahya Luqman atau Gus Ellham, pendakwah asal Kediri, Jawa Timur, menjadi sorotan di media sosial. Hal itu karena aksinya mencium anak-anak perempuan saat berdakwah.Banyak yang mengecam aksinya 'cium barokah' tersebut dan menilainya sebagai pelecehan.Ditjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama melalui Tim Layanan Syariah menyampaikan hasil kajian beberapa pandangan ulama terkait masalah ini. Pandangan ini disampaikan dalam Instagram resmi Bimas Islam Kemenag. kumparan sudah meminta izin untuk mengutip penjelasan tersebut.Islam memang mengajarkan kasih sayang kepada anak-anak. Rasulullah juga mencontohkan dengan mencium cucu beliau, Hasan dan Husain) sebagai wujud kelembutan.Hal itu seperti dalam riwayat hadist dari Bukhari 8 Muslim. "Barangsiapa tidak menyayangi, maka tidak akan dirahmati"."Namun perlu dicatat, yang dicium Nabi adalah anak kandung atau cucu beliau sendiri. Untuk anak orang lain, Nabi tidak pernah mencontohkan ciuman yang melewati batas. Maka, sebaiknya hal seperti itu dihindari," kata Tim Bimas Islam Kemenag.Lalu bagaimanakah cari Rasullah menyayangi anak-anak?Rasulullah yang dikenal sangat lembut dan penuh kasih tidak pernah membentak atau berkata kasar kepada anak-anak.Rasulullah juga senang menggembirakan hati anak-anak. Membahagiakan mereka adalah bentuk kasih sayang, demikian sabda Nabi.Dalam kitab Lubabul Hadits, Imam As-Suyuthi meriwayatkan sabda Rasulullah:"Sesungguhnya di surga ada rumah bernama Darul Farah (Rumah Kegembiraan). Tidak akan masuk ke dalamnya kecuali orang yang membahagiakan anak-anak kecil."Imam Al-Munawi dalam Faidul Qadir, menjelaskan, yang dimaksud anak-anak di sini mencakup semua, baik laki-laki maupun perempuan.Cara membahagiakan mereka bisa dengan memberi hadiah kecil, mengajak bermain dan menyenangkan dengan kejutan sederhana.Haram Hukumnya Mencium Anak-anak dengan SyahwatImam Nawawi dalam Al-Majmu' Syarh Al-Muhadzdzab menjelaskan, mencium anak sendiri atau anak teman dengan niat kasih sayang dan tanpa syahwat hukumnya sunnah, tetapi jika disertai syahwat, hukumnya haram. Melihat anak dengan syahwat pun haram, baik terhadap anak sendiri maupun orang lain, menurut kesepakatan para ulama."Dalam Islam, kasih sayang pada anak dengan cara yang wajar, melalui doa, perhatian, dan kelembutan, bukan tindakan yang melampaui batas," ucapn tim Bimas Islam.Syekh Abu Bakar al-Sarakhsi dalam al-Mabsuth, menambahkan, menyentuh dan memandang mahram, termasuk anak-anak, boleh dilakukan hanya jika aman dari rasa syahwat. Namun, jika ada kemungkinan munculnya syahwat, maka tidak halal melakukannya.Sebab, menyentuh atau memandang dengan syahwat termasuk bagian dari zina, dan zina dengan mahram adalah dosa yang sangat berat, seperti yang tertulis dalam kitab Al-Mabsuth.Grooming BehaviourSecara psikologis, mencium anak kecil secara berlebihan dan tanpa izin dapat termasuk grooming behaviour upaya menormalisasi kontak fisik yang tidak pantas. Jika dibiarkan, hal ini bisa menjadi boundary violation, pelanggaran batas wajar dalam interaksi sosial. Anak bisa bingung membedakan antara kasih sayang dan pelecehan, sehingga lebih mudah dimanipulasi oleh predator seksual.Padahal anak-anak di Indonesia, rentan menjadi korban kekerasan seksual.Berdasarkan Data SIMFONI PPA per 28 Juni 2025 mencatat 13.845 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, mayoritas pelakunya adalah orang tua atau keluarga dekat.Sementara Hasil Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) 2024 juga menunjukkan, 1 dari 2 anak usia 13-17 tahun pernah mengalami kekerasan fisik, psikis, atau seksual.Gus Ellham menyampaikan permohonan maaf usai menjadi sorotan di media sosial karena mencium anak perempuan saat berdakwah.Dalam pernyataannya, Ellham meminta maaf sebesar-besarnya dan mengakui tindakannya merupakan kekhilafan.“Dengan penuh kerendahan hati, saya, Muhammad Ellham Yahya Luqman, secara pribadi memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat atas beredarnya video yang menimbulkan kegaduhan,” kata Ellham, dikutip pada Rabu (12/11).“Saya mengakui bahwa hal tersebut merupakan kekhilafan dan kesalahan saya. Saya berkomitmen untuk memperbaiki diri dan menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran berharga agar tidak mengulangi hal serupa di masa yang akan datang. Saya juga bertekad untuk menyampaikan dakwah dengan cara yang lebih bijak, sesuai dengan norma agama, etika, dan budaya bangsa serta menjunjung tinggi akhlakul karimah,” lanjutnya.Ellham menjelaskan bahwa video viral yang menampilkan dirinya mencium anak perempuan merupakan rekaman lama yang telah dihapus dari media sosialnya.Selain itu, anak perempuan yang ada di video tersebut disebut berada dalam pengawasan orang tuanya.“Perlu kami sampaikan bahwa video yang beredar merupakan video lama dan telah kami hapus dari seluruh media sosial resmi kami. Perlu disampaikan juga bahwa anak-anak dalam video viral tersebut adalah mereka yang berada dalam pengawasan orang tuanya yang mengikuti rutinan pengajian saya,” ucapnya.“Namun demikian, saya tetap memohon maaf atas hal tersebut. Demikian permohonan maaf dan klarifikasi ini saya sampaikan. Semoga Allah SWT mengampuni kekhilafan kita semuanya dan senantiasa membimbing langkah kita ke jalan kebaikan,” imbuhnya