Indonesia Jadi Fokus VinFast dalam Ekspansi EV Global

Wait 5 sec.

Suasana konfrensi pers VinFast di Vietnam. Foto: Dok. VinFastVinFast menegaskan komitmennya untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar utama dalam ekspansi global mereka di sektor kendaraan listrik (EV). Produsen otomotif Vietnam itu melihat potensi besar dari populasi yang masif, tingkat motorisasi rendah, serta dukungan kuat pemerintah terhadap transisi kendaraan ramah lingkungan.Vinfast VF 6 ECO. Foto: Syahrul Muhammad Ghiffari/kumparanChief Executive Officer (CEO) VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, mengatakan bahwa keputusan memasuki pasar Indonesia bukan semata strategi regional, melainkan langkah logis di tengah kompetisi global kendaraan listrik yang semakin ketat.“Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Tapi di tengah-tengah kompetisi keras ini, kami melihat bahwa Indonesia memiliki potensi besar di pasar, dan pemerintah juga sangat mendukung transisi EV, dengan fiskal insentif dan sebagainya, dan juga akses ke EV menunjukkan peningkatan yang signifikan,” ujar Kariyanto saat ditemui di Vietnam beberapa waktu lalu.Chief Executive Officer (CEO) VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto usai konfrensi pers VinFast di Vietnam. Foto: Dok. VinFastIa menilai dukungan pemerintah dalam bentuk insentif fiskal dan kebijakan akselerasi elektrifikasi menjadi sinyal positif bagi investor otomotif. Menurutnya, langkah itu menunjukkan keseriusan Indonesia dalam mempercepat transisi menuju era mobilitas berkelanjutan.Kariyanto menyebut, VinFast tidak asal memilih negara tujuan ekspansi. Di tengah persaingan global yang semakin kompetitif, pihaknya menilai Indonesia sebagai pasar yang memiliki keseimbangan antara potensi ekonomi, demografi, dan arah kebijakan pemerintah.“Oleh itu, di tengah-tengah kompetisi keras, kami harus memilih pasar yang menunjukkan potensi. Oleh itu, kami memilih Indonesia,” tegasnya.VinFast VF7 Fantastic 4 Edition. Foto: Fitra Andrianto/kumparanSelain faktor kebijakan, karakter pasar Indonesia disebut memiliki kesamaan dengan Vietnam. Dari sisi perilaku konsumen hingga dinamika pertumbuhan, keduanya dinilai memiliki peluang besar untuk menerima kendaraan listrik secara masif dalam waktu dekat.Kariyanto juga menyoroti tingkat motorisasi Indonesia yang masih tergolong rendah. Berdasarkan datanya, Indonesia baru memiliki 99 kendaraan per 1.000 orang, jauh di bawah Malaysia dengan 800 kendaraan per 1.000 orang dan Thailand dengan 250 kendaraan per 1.000 orang.Momen VinFast VF e34 saat perjalanan dari Depok ke Ciawi. Foto: VinFastKariyanto menegaskan, kehadiran VinFast di Indonesia bukan sekadar mengikuti tren, melainkan bagian dari misi besar perusahaan untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara.“Kami yakin Indonesia akan menjadi pilar penting bagi strategi global VinFast dalam menghadirkan solusi mobilitas berkelanjutan,” tuntasnya.