Laju BYD Oktober 2025: Penjualan Nomor 3, Impor Melejit 192 Persen

Wait 5 sec.

Test drive BYD Atto 1 rute Semarang-Solo-Yogya pada Rabu (13/8/2025). Foto: Syahrul Ghiffari/kumparanBYD Motor Indonesia mencatatkan angka penjualan spektakuler di bulan Oktober 2025. Secara wholesales (distribusi dari pabrik ke diler), BYD mencatatkan kenaikan 873,9 persen dibandingkan bulan sebelumnya.Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sebanyak 10.593 unit BYD terdistribusi ke diler pada Oktober 2025, meroket dari 1.088 unit pada September 2025. Lonjakan ini juga terjadi pada penjualan ritel (dari diler ke konsumen).Tercatat sejumlah 9.732 unit mobil BYD dibeli konsumen pada Oktober 2025, naik 378,1 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 2.036 unit.Ilustrasi logo mobil listrik BYD. Foto: Sena Pratama/kumparanTak bisa dipungkiri, BYD Atto 1 menjadi kontributor terbesar atas kesuksesan penjualan BYD pada bulan ke-10 2025. Secara total, angka wholesales BYD Atto 1 mencapai 9.396 unit atau sebanyak 88,7 persen dari total penjualan BYD di Oktober 2025.Perlu diingat, BYD Motor Indonesia juga menaungi merek premium Denza yang menjual produk Denza D9.Namun, nasib Denza cenderung kurang baik, lantaran performa penjualan secara wholesales turun dari 227 unit pada September 2025 menjadi 192 unit di Oktober 2025. Sementara, performa ritel juga minus, dari 369 unit ke 330 unit.Capaian penjualan khusus merek BYD membuatnya bertengger di urutan ketiga sebagai mobil terlaris periode Oktober 2025. Meninggalkan Mitsubishi dan Suzuki yang sudah lama bergantian di posisi tersebut. Akan tetapi, tetap di bawah penguasa pasar, Toyota dan Daihatsu.Jumlah impor naik drastisBYD Jinan, kapal pengangkut mobil kedelapan milik BYD. Foto: Dok. BYD Performa penjualan BYD diiringi dengan angka importasi yang membengkak. Masuk akal, mengingat pabrik BYD di Subang, Jawa Barat masih dalam tahap pembangunan dan baru direncanakan mulai beroperasi pada 2026 mendatang.Data Gaikindo mencatat total impor BYD sebagai yang terbanyak dengan jumlah 14.120 unit, naik 192,2 persen dari September 2025 sejumlah 4.831 unit. Bahkan, selisih lebih dari 11 ribu unit dengan Toyota di posisi kedua.Secara kumulatif, BYD telah melakukan importasi mobil listrik dari China sebanyak 41.915 unit sepanjang Januari hingga Oktober 2025. Artinya, ia menyumbang 30,9 persen dari keseluruhan aktivitas impor mobil ke Indonesia.BYD Atto 1 di GIIAS 2025. Foto: Fitra Andrianto/kumparanSeirama dengan penjualan, BYD Atto 1 juga menjadi model yang diimpor paling banyak. Tercatat 12.494 unit BYD Atto 1 dikapalkan dari China ke Indonesia pada bulan ke-10 2025.Sesuai dugaan pengamat otomotifAktivitas importasi yang meledak sesuai dengan prediksi pengamat otomotif sekaligus akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Pasaribu. Ia menilai bahwa merek China peserta insentif impor Completely Built Up (CBU) akan memaksimalkan kuota impor sebelum di-stop pada 31 Desember 2025 nanti.”Secara bisnis, kemungkinan besar mendorong produsen APM (Agen Pemegang Merek) Peserta program (insentif impor BEV) menggenjot impor di kuartal keempat 2025 guna memaksimalkan kuotanya,” kata Yannes kepada kumparan September 2025 lalu.