Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung/FOTO: Diah Ayu-VOIJAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk membahas rencana Pemprov DKI melakukan revitalisasi kawasan Kota Tua. Kepada Airlangga, Pramono meminta agar BPI Danantara bisa membantu dalam penataan kawasan tersebut.Pramono menilai, Danantara perlu terlibat dalam proyek penataan Kota Tua. Mengingat, banyak aset-aset milik badan usaha milik negara (BUMN) yang berada di kawasan beresejarah tersebut."Jadi di sana (Kota Tua) kan ada aset-aset yang dimiliki oleh pemerintah pusat, terutama oleh BUMN-BUMN pusat. Jadi semua hal yang berkaitan itu tentunya kebersamaan antara Danantara dan Pemerintah DKI akan sangat signifikan karena memang aset sebagian besar adalah milik pemerintah pusat, terutama BUMN," kata Pramono di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin, 10 November.Pramono juga mengusulkan agar revitalisasi Kota Tua ditetapkan sebagai proyek strategis nasional (PSN) oleh pemerintah pusat. Selain Kota Tua, Pramono turut mengusulkan rencana pembangunan rumah sakit di lahan sebelah Sumber Waras juga menjadi PSN.Pramono menyebut, Pemprov DKI dan Danantara sejauh ini telah menyepakati pembagian peran. Pemerintah daerah akan menangani infrastruktur dasar mulai tahun 2026, sedangkan Danantara bertanggung jawab atas pemulihan aset-aset bangunan di kawasan tersebut."Untuk infrastruktur dasar itu segera dikerjakan oleh Pemerintah Jakarta di tahun 2026 ini. Di antaranya adalah pedestrian, sungai, kemudian jalan-jalan yang ada, kami akan segera lakukan perbaikan. Sementara hal yang menyangkut aset yang dimiliki oleh Danantara, mereka akan melakukan perbaikan," ujar Pramono. Penataan kawasan juga akan disesuaikan dengan progres pembangunan MRT Jakarta Fase 2A yang jalurnya akan mencapai Kota Tua. Pramono menyebut, konstruksi di permukaan wilayah itu akan rampung pada 2027, sehingga memungkinkan dilakukannya penyempurnaan tata ruang dan pembangunan kawasan berorientasi transit (TOD)."Seperti kita ketahui, sampai dengan 2027 maka pembangunan untuk MRT (fase 2A) yang di permukaan, yang di Kota Tua itu sudah enggak ada. Semuanya sekarang pembangunannya ke dalam sehingga dengan demikian untuk tahun 2027 diharapkan renovasi ataupun penyempurnaan Kota Tua itu sudah bisa dilakukan dan 2029 MRT itu sudah sampai dengan Kota Tua. Dengan demikian nanti untuk TOD di Kota Tua itu yang membangun, menyiapkan adalah MRT dan kalau itu sudah bisa dilakukan saya yakin pasti Kota Tua akan sangat berbeda dengan sekarang ini," imbuh Pramono.