Petenis Indonesia, Janice Tjen; dan Polandia, Katarzyna Piter, berpose dengan trofi ganda putri setelah mengalahkan Eudice Chong dari Hong Kong dan Liang En-shuo dari Taiwan dalam Guangzhou Open di Guangzhou, Guangdong, China, Minggu (26/10/2025). Foto: Stringer/AFPJanice Tjen sudah meraih sejumlah pencapaian mengesankan di turnamen WTA. Janice mengaku agak syok dengan pencapaian ini, tetapi juga berharap ke depannya banyak petenis Indonesia lain yang juga bisa unjuk gigi di turnamen internasional.Di sektor tunggal putri WTA, Janice Tjen tercatat menjadi runner up Sao Paolo Open (250), lalu menjuarai Jinan Open (125) dan Chennai Open (250). Sementara di ganda putri, ia menjuarai Suzhou Open (125), Guangzhou Open (250), dan Chennai Open (250).Prestasi Janice juga menuntaskan dahaga gelar petenis Indonesia. Ia menjadi petenis pertama Indonesia yang menjuarai turnamen WTA 250, sejak Angelique Widjaja yang menjuarai Pattaya City di Thailand pada 2002.Berkat prestasinya, Janice kini melesat ke urutan 53 dunia. Ia mengaku tidak menyangka bisa meroket secepat ini. Ia berharap rekan-rekannya sesama petenis Indonesia bisa berpendar juga.Petenis Indonesia, Janice Tjen bereaksi setelah mencetak poin melawan Veronika Kudermetova, petenis Rusia, pada putaran pertama kejuaraan tenis AS Terbuka, Minggu (24/8/2025). Foto: Frank Franklin II/AP Photo"Untuk bisa menjadi salah satu bagian dari sejarah tenis Indonesia, kayak enggak nyangka aja untuk bisa melakukan ini. Dan, semoga dengan pencapaian ini juga saya berharap untuk ke depannya lebih banyak pemain-pemain Indonesia juga yang bisa terus mengikuti jejak saya," katanya kepada awak media di Jakarta, Sabtu (15/11)."Jejak saya maksudnya untuk lebih banyak lagi representasi pemain Indonesia untuk di stage-stage yang lebih besar juga," tambahnya.Bagi Janice, yang terpenting adalah konsistensi. Ia juga pernah kecewa karena kalah, tetapi tidak pernah menyerah.Direktur BCA Vera Eve Lim, Petenis Janice Tjen, Presiden Direktur BCA Hendra Lembong di Grand Indonesia pada 15 November 2025. Foto: Azrumi El Ghazali/kumparan"Kerja yang udah dilakukan dan tetap konsisten biarpun kalau misalnya kalah, udah kerja keras gitu kan. Kadang sedih juga gitu udah capek-capek tapi masih belum menang," tuturnya."Tetap harus konsisten untuk percaya kalau kerja keras itu bakal membuahkan hasil. Dan juga harus percaya kalau kita itu juga capable," tandasnya.