Perempuan Merayakan Perceraian Semakin Jadi Tren, Ini Alasannya

Wait 5 sec.

Tasya Farasya (Instagram/@tasyafarasya).JAKARTA - Belum lama ini, influencer Tasya Farasya menuai perhatian karena memamerkan kue untuk merayakan status barunya usai bercerai dari Ahmad Assegaf. Ia membagikan foto tiga kue mini di Instagram, dengan kata-kata yang menunjukkan status single-nya."Officially Unmarried," kata yang tertulis pada kue tersebut, dikutip pada Sabtu, 15 November 2025."Certified Independent Woman. From Mrs to Miss," tulisan di kue lainnya.Perempuan yang merayakan perceraian seperti Tasya Farasya tersebut kini semakin menjadi tren dan banyak dilakukan. Terutama di negara Barat, perceraian bahkan dirayakan dengan menggelar pesta.Menurut data Evite, sebuah situs pembuatan undangan online, terjadi lonjakan pembuatan undangan pesta perceraian sejak 2024. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang mulai merayakan perceraian.Data tersebut juga menunjukkan bahwa penyelenggara pesta perceraian ialah perempuan. Analis data di Evite, Olivia Pollock, mengatakan bahwa tren tersebut menandai pergeseran cara masyarakat mengubah fase hidup yang selama ini negatif menjadi pengalaman yang lebih positif.(Instagram/@tasyafarasya)."Tren ini menunjukkan pergeseran ke arah penggunaan perayaan untuk menjadikan transisi hidup sebagai pengalaman yang menyenangkan.""Seperti halnya kita merayakan pernikahan, ulang tahun, atau hari jadi, rasanya wajar jika perceraian juga diakui dan dirayakan," tutur Pollock, dikutip dari CNBC USA.Perceraian saat ini sudah sangat diterima sebagai menjadi salah satu fase dalam hidup yang normal. Banyak orang yang merasakan dampak positif dari perceraian, terutama bagi mereka yang sebelumnya berada di pernikahan tidak bahagia."Perceraian kini lebih diterima sebagai peristiwa hidup yang normal. Banyak orang mencari cara positif untuk menandai akhir sebuah pernikahan," ujar Pollock.