Photo by Matt Boitor on UnsplashChina-Pakistan Economic Corridor (CPEC) adalah proyek utama dari Belt and Road Initiative (BRI) Tiongkok, yang menghubungkan Provinsi Xinjiang di Tiongkok dengan Pelabuhan Gwadar di Laut Arab, Pakistan. CPEC bukan sekadar inisiatif pembangunan, melainkan sebuah studi kasus kunci mengenai bagaimana BRI menciptakan dualitas antara peluang ekonomi yang transformatif dan risiko geopolitik serta ketimpangan struktural.Secara ekonomi, CPEC bertujuan mengatasi defisit infrastruktur dan energi Pakistan melalui investasi Tiongkok senilai puluhan miliar dolar. Proyek ini meliputi pembangunan jalan raya, jaringan rel, dan pembangkit listrik, yang bertujuan menurunkan biaya logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi Pakistan.Meskipun CPEC menjanjikan pembangunan, pembiayaan proyek yang masif ini menimbulkan kekhawatiran serius di tingkat domestik dan internasional. Secara struktural, proyek ini meningkatkan secara drastis beban utang luar negeri Pakistan kepada Tiongkok. Hal ini menciptakan ketimpangan ekonomi yang serius, di mana Pakistan menjadi sangat bergantung pada modal dan teknologi Tiongkok, memicu kekhawatiran akan Jebakan Utang (Debt Trap).Lebih lanjut, kritik juga menyoroti ketimpangan internal, di mana manfaat proyek CPEC sering kali tidak merata. Manfaat utama cenderung terkonsentrasi pada segelintir elit tertentu atau wilayah perkotaan yang strategis, yang berpotensi memperparah kesenjangan sosial dan ketidakpuasan regional di Pakistan.Keterlibatan finansial Tiongkok yang sangat besar di Pakistan memiliki implikasi politik langsung terhadap kedaulatan negara. Pengaruh Politik dari Tiongkok sangat kuat, di mana ketergantungan finansial yang akut memberi Beijing pengaruh besar dalam proses pengambilan keputusan politik dan ekonomi di Islamabad.Isu ini menimbulkan kekhawatiran publik mengenai kedaulatan Pakistan dan kemampuannya untuk mengambil keputusan independen tanpa tekanan dari Tiongkok. Selain itu, Transparansi Kontrak yang rendah serta isu korupsi dalam kontrak-kontrak CPEC sering menjadi pemicu debat politik internal yang panas. Terakhir, proyek ini juga memiliki dimensi keamanan yang menegaskan geopolitiknya, diperlihatkan melalui pengerahan personel keamanan Tiongkok yang semakin mempererat hubungan militer kedua negara.CPEC memiliki peran penting dalam tatanan internasional Tiongkok dan kompetisi geopolitik regional. Melalui Strategi Maritim Tiongkok, Pelabuhan Gwadar berfungsi sebagai aset strategis vital, memberikan Tiongkok akses yang lebih cepat ke Timur Tengah dan Afrika. Ini adalah bagian fundamental dari Maritime Silk Road dan secara efektif membantu Tiongkok mengurangi ketergantungan pada Selat Malaka yang sering dianggap sebagai titik hambatan.Di tingkat regional, CPEC memicu Kontestasi Regional yang signifikan. Proyek ini dipandang oleh India sebagai pelanggaran kedaulatan karena koridor tersebut melewati wilayah Kashmir yang disengketakan (Gilgit-Baltistan). Hal ini menjadikan CPEC sebagai titik ketegangan geopolitik utama di Asia Selatan dan memicu perlombaan pengaruh yang intensif antara Tiongkok dan India di kawasan tersebut.CPEC adalah manifestasi sempurna dari BRI, yang menawarkan peluang pembangunan besar, namun pada saat yang sama menciptakan risiko struktural yang serius. Untuk memaksimalkan manfaat CPEC dan memitigasi risiko utang serta tantangan kedaulatan, Pakistan perlu meningkatkan transparansi, merevisi persyaratan pinjaman, dan memastikan bahwa manfaat proyek didistribusikan secara adil untuk mengurangi ketimpangan internal.