Kepsek Sebut Pembelajaran Hybrid di SMAN 72 Tunggu Persetujuan Orang Tua

Wait 5 sec.

Suasana SMAN 72 Jakarta di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (10/11/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparanSMAN 72 Jakarta Utara belum akan memulai pembelajaran tatap muka pada Senin (17/11) mendatang.Pihak sekolah menyebut kegiatan belajar masih dilakukan secara daring sambil menunggu keputusan orang tua terkait model pembelajaran yang akan dipilih pasca-ledakan.Kepala Sekolah SMAN 72, Tetty Helena Tampubolon, mengatakan pihaknya tetap berhati-hati karena sebagian siswa masih merasakan trauma.“Hari Senin itu yang pasti masih (pelajaran jarak jauh) PJJ. Lalu, masih kita pantau juga dan kita pastikan dengan orang tuanya apakah sudah boleh ambil PJJ atau boleh hybrid ya. Jadi harus kami pastikan orang tuanya menyetujui,” kata Tetty saat ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Sabtu (15/11).Kepala Sekolah SMA 72 Tetty Helena Tampubolon saat ditemui di Walikota Jakarta Utara, Sabtu (15/11/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparanIa menjelaskan bahwa sekolah tidak akan memaksa siswa untuk langsung mengikuti pembelajaran luring.“Apa pun yang terjadi. Kita kan belum bisa memastikan mereka harus seluruhnya belajarnya luring ya, karena kalau mereka belum itu, semuanya masih ada sebagian yang kondisinya, traumanya masih ada,” ujarnya.Menurut Tetty, pihak sekolah dan pemerintah masih menunggu restu dari seluruh orang tua siswa.“Ya, karena orang tua murid yang, terutama ya, memberikan, memberikan apa namanya, restu ya. Anak-anak mereka juga masih takut-takut jalan,” ucapnya.Ia berharap siswanya segera pulih pasca-kejadian ledakan.“Pesan saya, anak-anak berdoa dan bersemangat, mudah-mudahan segera pulih, supaya tidak ketinggalan dari sekolah lain pembelajarannya," ujarnya.Sementara itu, proses penanganan kasus ledakan di SMAN 72 masih berjalan. Polisi menyampaikan 36 saksi anak telah diperiksa, sementara ABH tersangka ledakan sudah sadar tetapi belum bisa dimintai keterangan karena masih dalam pemulihan.Dari insiden pada Jumat (7/11), 20 siswa masih menjalani perawatan di empat rumah sakit, dan satu siswa berinisial LH dirawat di RSCM untuk operasi bedah plastik.