Ahli Bedah Skotlandia-AS Berhasil Lakukan Operasi Stroke Jarak Jauh Pertama di Dunia dengan Robot

Wait 5 sec.

Ilustrasi operasi. (Wikimedia Commons/Pfree2014)JAKARTA - Ahli bedah dari Skotlandia dan Amerika Serikar berhasil melakukan apa yang diyakini sebagai operasi stroke jarak jauh pertama di dunia menggunakan teknologi robotik, lapor BBC Hari Senin.Profesor Iris Grunwald dari Universitas Dundee melakukan trombektomi jarak jauh — pengangkatan bekuan darah setelah stroke — pada kadaver manusia yang didonorkan untuk ilmu kedokteran. Grunwald melakukan operasi dari Rumah Sakit Ninewells di Dundee, sementara jenazahnya ditempatkan di universitas di seberang kota tersebut.Beberapa jam kemudian, Ricardo Hanel, seorang ahli bedah saraf yang berbasis di Florida, melakukan prosedur robotik transatlantik pertama dari kantornya di Jacksonville pada tubuh manusia di Dundee, lebih dari 6.400 kilometer jauhnya.Tim tersebut menggambarkan pencapaian ini sebagai "pengubah permainan" yang potensial jika disetujui untuk penggunaan klinis, dengan mengatakan bahwa hal ini dapat merevolusi perawatan stroke dengan memungkinkan para spesialis untuk merawat pasien dari jarak jauh.Diketahui, keterlambatan dalam mencapai pusat perawatan khusus dapat memengaruhi hasil pemulihan secara signifikan. Para ahli mengatakan sistem robotik dapat membantu menutup kesenjangan tersebut, terutama di daerah terpencil atau kurang terlayani."Rasanya seperti kami sedang menyaksikan sekilas masa depan. Sebelumnya hal ini dianggap fiksi ilmiah, tetapi kami menunjukkan bahwa setiap langkah prosedur sudah dapat dilakukan," jelas Profesor Grunwald, melansir Anadolu dari BBC 12 November.Universitas Dundee, pusat pelatihan global untuk Federasi Dunia untuk Perawatan Stroke Intervensional, adalah satu-satunya institusi di Inggris di mana dokter dapat mengoperasi kadaver dengan cairan yang bersirkulasi melalui pembuluh darah untuk meniru aliran darah manusia."Ini adalah pertama kalinya kami dapat melakukan seluruh prosedur trombektomi mekanis pada tubuh manusia sungguhan untuk menunjukkan bahwa semua langkah prosedur dapat dilakukan," jelas Profesor Grunwald.Sementara itu, Kepala Eksekutif Asosiasi Stroke Juliet Bouverie menyebut operasi transatlantik ini sebagai "inovasi yang luar biasa.""Sudah terlalu lama, orang-orang yang tinggal di daerah terpencil dan pedesaan kehilangan akses ke trombektomi," ujarnya."Robotika seperti ini dapat menyeimbangkan kembali kesenjangan yang ada dalam perawatan stroke di seluruh Inggris," tandasnya.Para peneliti mengatakan, keberhasilan uji coba ini dapat membuka jalan bagi adopsi perawatan stroke jarak jauh secara global, yang memungkinkan pasien di daerah terpencil menerima perawatan yang menyelamatkan jiwa tanpa harus menempuh jarak jauh.