Ilustrasi suntik toksin botulinum (dok. Pexels/Gustavo Fring).JAKARTA - Suntik toksin botulinum ialah prosedur yang menggunakan toksin diproduksi dari bakteri Clostridium botulinum, untuk mengobati berbagai kondisi medis dan kosmetik.Suntikan ini digunakan untuk mengurangi kerutan wajah, mengobati migrain kronis, gangguan otot seperti distrofi serviks dan blepharospasm, serta keringat yang berlebih.Terkait usia orang yang bisa menerima suntikan ini sangat bervariasi. Dokter spesialis kulit, dr. Anesia Tania, SpDVE, FINSDV, mengatakan bahwa suntik toksin botulinum bahkan bisa dilakukan dari usia anak-anak, asal dengan indikasi kondisi medis tertentu."Sebenarnya untuk toksin botulinum, dari umur anak atau bayi bisa pakai kalau ada indikasi. Untuk yang tua bisa kalau ada migrain dan lain-lain," ungkap dokter Anesia saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta, ditulis pada Sabtu, 15 November 2025.Pada prosedur kecantikan, penggunaan suntik toksin botulinum juga harus dengan indikasi, terutama jika pada orang dengan usia muda. Hal ini biasanya akan menjadi konsultasi antara dokter dan pasien."Untuk prosedur estetik, kita juga tetap lihat indikasi. Apakah anak umur 20 tahun akan ada kerutan, bisa jadi, karena secara genetik begitu meski sangat jarang.""Apakah itu perlu toksin, itu akan jadi percakapan antara pasien dan dokternya. Namun, ada juga indikasi misalnya dia suka menggertakan gigi, jadi dia migrain, mukanya tidak simetris, maka itu kadang kita bisa lakukan di usia yang lebih muda," tuturnya.Jika setelah konsultasi dilakukan dan dokter melihat indikasi yang tepat, prosedur suntik botulinum bisa dilakukan. Prosedur ini juga dilakukan dengan mempertimbangkan kesiapan psikologis dari pasien."Misalkan setelah konsultasi, dokternya melihat indikasinya tepat, serta melihat secara psikologis dan fisiologis pasiennya juga sudah cukup bisa, maka dilakukan suntik toksin botulinum," pungkasnya.