Pengamat: VinFast Jadi Simbol Transformasi Hijau di Asia Tenggara

Wait 5 sec.

Pabrik VinFast di Hai Phong, Vietnam. Foto: VinFastPengamat Otomotif sekaligus Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, menilai langkah Vingroup dan VinFast bukan lagi sekadar ekspansi bisnis, melainkan transformasi besar yang mengubah peta industri di Asia Tenggara. Ia menyebut Vingroup berhasil bergerak jauh lebih cepat dibanding pemain lain, terutama dalam membangun ekosistem hijau yang terintegrasi.Menurut Yannes, percepatan ini menunjukkan bagaimana sebuah perusahaan mampu memadukan inovasi teknologi dan keberlanjutan secara konkret. Ia menekankan bahwa langkah besar tersebut hanya mungkin dilakukan ketika visi perusahaan benar-benar matang dan dieksekusi dengan disiplin.“Dalam waktu yang sangat singkat, Vingroup telah mewujudkan apa yang selama ini hanya menjadi impian bagi perusahaan lain membangun sebuah ekosistem yang memadukan inovasi, keberlanjutan, dan tujuan yang jelas,” kata Yannes di Vietnam baru-baru ini.Suasana konfrensi pers VinFast di Vietnam. Foto: Dok. VinFast“Ini menjadi bukti bahwa dengan visi dan tekad yang kuat, sebuah perusahaan mampu mengubah masa depan jauh lebih cepat dari yang dibayangkan,” lanjutnya.Yannes menyebut Vingroup bukan sekadar grup multi-sektor, melainkan simbol transformasi regional. Menurutnya, peran VinFast sebagai pusat dari transisi hijau Vingroup membuat grup ini tampil berbeda dibanding produsen otomotif lain yang masih berhitung dalam elektrifikasi.Ia menyampaikan bahwa pendekatan VinFast tidak berhenti di produksi mobil listrik, melainkan merambah energi bersih, pendidikan, riset teknologi, hingga manufaktur bahan baku strategis. Pendekatan terpadu ini, lanjut Yannes, jarang ditemui pada produsen otomotif konvensional yang masih membagi fokus antara mesin pembakaran internal, hybrid, dan listrik.VinFast VF6 Lilo & Stitch Edition. Foto: Fitra Andrianto/kumparan“Keunggulan VinFast dibandingkan produsen otomotif lain terletak pada pendekatannya yang melampaui sekadar produksi kendaraan listrik. VinFast adalah jantung dari transisi hijau Vingroup sebuah gerakan yang mengintegrasikan energi bersih, infrastruktur hijau, dan mobilitas cerdas dalam satu ekosistem terpadu. Ini bukan sekadar strategi industri, melainkan peta jalan menuju peradaban berkelanjutan,” tegasnya.Lebih lanjut, Yannes bilang Asia Tenggara kini memasuki babak baru dalam industri otomotif. Kehadiran VinFast menjadi sinyal bahwa kawasan ini tak lagi sekadar pasar konsumtif, tetapi mampu melahirkan pemain global yang membawa standar baru.Sejumlah pengujung melihat mobil listrik VinFast yang di pamerkan dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (15/2/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparanSebagai merek otomotif ASEAN pertama yang berekspansi global di segmen kendaraan listrik, VinFast disebutnya membawa simbol kebangkitan baru bagi kawasan. Ia menilai capaian tersebut menunjukkan bahwa potensi teknologi dan sumber daya manusia di ASEAN sudah cukup untuk menantang dominasi produsen Jepang dan Korea.“Ini menunjukkan bahwa kawasan ini kini memiliki kapasitas teknologi, finansial, dan sumber daya manusia untuk bersaing secara setara,” ujarnya.Mobil Listrik VinFast VF 3 tiba di Indonesia. Foto: VinFastDi Indonesia, Yannes menilai kehadiran taksi berbasis mobil listrik VinFast menjadi langkah nyata dalam memperlihatkan konsistensi perusahaan terhadap mobilitas berkelanjutan. Menurutnya, hal ini membuat masyarakat lebih mudah mengenal teknologi EV secara langsung.“Hal ini menunjukkan konsistensi visi perusahaan dalam menghadirkan mobilitas listrik yang lebih mudah dijangkau oleh masyarakat,” tuntasnya.