Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan keterangan saat konferensi pers di Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (3/6/2025). Foto: Asprilla Dwi Adha/Antara FotoMenteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap adanya potensi besar industri kelapa nasional. Menurut dia, hilirisasi kelapa bisa menghasilkan nilai ekonomi hingga Rp 4.800 triliun atau 1,5 kali dari APBN Indonesia.Amran melihat saat ini tren konsumsi dunia kini bergeser dari susu hewani menuju produk coconut milk dan turunan kelapa lainnya. Menurut dia Indonesia perlu memanfaatkan tren ini dengan memperkuat produksi dan hilirisasi komoditas tersebut."Kalau air kelapa kita kemas premium, nilainya bisa mencapai Rp 2.400 triliun. Total hilirisasi kelapa Indonesia bisa tembus Rp 4.800 triliun, hampir Rp 5.000 triliun,” kata Amran dalam keterangannya, Minggu (16/11).Dalam upaya hilirisasi tersebut, Amran meluncurkan Gerakan Menanam Lima Juta Pohon Kelapa (Gemerlap) di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sabtu (15/11).Amran menilai program yang digagas Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar ini cukup strategis untuk memperkuat produksi kelapa nasional sekaligus mempercepat hilirisasi.Bupati Kepulauan Selayar Muhammad Natsir Ali membeberkan animo masyarakat sangat tinggi dalam gelaran. ASN, petani, pemuda, hingga pelajar terlibat dalam mempersiapkan lahan. Saat ini tersedia 8.000 hektare lahan siap tanam dan masih dapat bertambah.Natsir juga mengungkap dukungan pemerintah pusat melalui Kementan telah meningkatkan alokasi pohon induk terpilih dari 1.300 pohon pada 2018 menjadi 14.000 pohon pada 2025, sehingga mampu menghasilkan 1,7 juta benih per tahun atau surplus 700 ribu benih dari kebutuhan tahunan.“Kini telah tersedia 8.000 hektare lahan siap tanam dan masih siap bertambah," tuturnya.Natsir menyebut kelapa memiliki posisi penting dalam budaya lokal, termasuk tradisi mahar pernikahan yang menggunakan 40 butir kelapa sebagai simbol kejujuran dan masa depan.Dalam kesempatan ini dia juga meminta dukungan tambahan dari pemerintah pusat berupa pupuk subsidi, harga acuan, fasilitas kultur jaringan jeruk Selayar, serta alat berat.