'Sister Hong Lombok' Ungkap Identitas Asli: Akui Pria hingga Alasan Pakai Jilbab

Wait 5 sec.

Sister Hong Lombok alias Dea Lipa alias Deni Apriadi Rahman bicara soal kehidupannya sebagai MUA Berjilbab. Foto: kumparanSosok yang kerap disebut sebagai 'Sister Hong Lombok' akhirnya muncul dan mengungkap siapa dirinya. Dia mengaku adalah seorang laki-laki yang suka memakai jilbab.Pria itu bernama asli Deni Apriadi Rahmah (23). Selain, disebut sebagai Sister Hong Lombok, Deni kerap dipanggil sebagai Dea Lipa yang bekerja sebagai penata rias atau make-up artist (MUA).Kemunculan ini sekaligus menjabat berbagai pertanyaan yang ramai di media sosial dan ditujukan kepadanya, terutama soal siapa sosok asli di balik Sister Hong Lombok."Saya Deni Apriadi Rahman, berusia 23 tahun, berasal dari Desa Mujur, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah. Sejak kecil saya hidup sebagai seorang penyintas disabilitas dengan keterbatasan pendengaran," ujarnya saat memberi klarifikasi di salah satu cafe di Kota Mataram dikutip Minggu, (16/11).Sister Hong Lombok alias Dea Lipa alias Deni Apriadi Rahman bicara soal kehidupannya sebagai MUA Berjilbab. Foto: kumparanIa menjelaskan, sejak kecil hidup sebagai penyintas disabilitas dengan keterbatasan pendengaran. Kondisi pendengarannya makin memburuk setelah mengalami kecelakaan di usia sekitar 10 tahun.Deni yang bekerja sebagai MUA menyebut, keterampilan tersebut dipelajarinya secara otodidak melalui YouTube dan media sosial. "Saya bekerja sebagai MUA. Keterampilan ini saya pelajari sendiri melalui media sosial," tambahnya.Selain soal identitas asli, Deni menjawab tudingan soal salat di saf perempuan di masjid. Soal kabar itu, dia menegaskan kabar itu tidak benar."Tuduhan bahwa saya memakai mukena, masuk ke masjid, dan beribadah di saf perempuan adalah tidak benar. Saya menghormati agama, rumah ibadah, tata cara ibadah, dan memahami adab-adab," katanya.Sementara, soal kebiasaanya memakai jilbab, Deni menyebut sebagai bentuk ekspresi. Dia mengaku kagum dengan perempuan yang mengenakan jilbab."Saya sama sekali tidak berniat menjadikan busana itu sebagai alat untuk menipu atau melecehkan siapa pun. Itu adalah bentuk ekspresi diri saya yang lahir dari kekaguman dan keinginan melindungi diri dari pelecehan," kata dia.Sebut Alami Tekanan MentalSister Hong Lombok alias Dea Lipa alias Deni Apriadi Rahman bicara soal kehidupannya sebagai MUA Berjilbab. Foto: kumparanSetelah pertanyaan soal identitas viral, Deni mengalami tekanan mental. Dia tak kuat melihat berbagai komentar negatif yang ditujukan kepadanya lewat kolom komentar."Saya menerima ribuan komentar berisi cacian, hinaan, ancaman, serta teror melalui pesan langsung. Saya sangat terpukul secara mental, spiritual, dan fisik. Bahkan beberapa kali saya sempat kehilangan kendali atas diri saya," tutur dia.Deni mengungkapkan postingan viral yang menampilkan foto-foto dirinya disertai narasi tidak benar telah menyebar luas di berbagai platform, mulai dari Facebook, Instagram, hingga TikTok."Beberapa hari terakhir, saya mengalami ujian yang sangat berat. Sebuah akun media sosial memposting foto-foto saya beserta narasi yang tidak benar, penuh fitnah, dan sangat melukai perasaan saya, keluarga, serta teman-teman yang selama ini mendukung saya. Postingan tersebut tersebar luas di Facebook, Instagram, hingga TikTok," bebernya.Deni menegaskan sejumlah tuduhan yang dilemparkan publik tidak sesuai dengan kenyataan. Ia mengaku difitnah sebagai penista agama, kaum sodom, bahkan dijuluki Sister Hong dari Lombok, yang menurutnya sangat melukai dirinya sendiri, keluarga, dan orang-orang yang selama ini mendukungnya."Banyak narasi yang disebarkan tidak sesuai dengan kenyataan, bahkan menuduh saya sebagai penista agama, kaum sodom, Sister Hong dari Lombok, serta menuduh saya melakukan hal-hal yang tidak saya lakukan," ungkapnya.