Pabrik Wolfsburg adalah pabrik utama Grup Volkswagen dan salah satu fasilitas manufaktur mobil terbesar di dunia. (Foto: Volkswagen Newsroom)JAKARTA – Pemerintah China melalui Ministry of Commerce of the People’s Republic of China (MOFCOM) mengumumkan pemberian pengecualian terhadap pembatasan ekspor chip produksi Nexperia yang digunakan untuk keperluan sipil. Kebijakan ini menjadi sinyal meredanya tekanan pada rantai pasok komponen elektronik yang selama ini memengaruhi industri otomotif global.Pelonggaran ini diberikan setelah ekspor chip Nexperia sempat dibekukan sebagai respons atas pengambilalihan perusahaan tersebut oleh pemerintah Belanda pada 30 September 2025. Kebijakan sebelumnya menimbulkan kekhawatiran akan terganggunya produksi kendaraan di berbagai negara karena banyak komponen otomotif masih bergantung pada chip dasar dari Nexperia.Dilansir dari Reuters, Senin, 10 November, MOFCOM belum merinci definisi “keperluan sipil”, namun sejumlah perusahaan Jerman dan Jepang disebut sudah menerima izin ekspor kembali dari China. Pemerintah China juga berharap Uni Eropa dapat mendorong Belanda untuk mencabut keputusan pengambilalihan Nexperia yang dinilai tidak sejalan dengan prinsip tata kelola perusahaan.Direktur Eksekutif Aumovio, pemasok komponen otomotif asal Jerman, mengatakan bahwa perusahaan mereka telah menerima lisensi ekspor dari China dan pengiriman chip dari fasilitas Nexperia kembali berjalan. Meski begitu, ia mengingatkan bahwa proses normalisasi tidak terjadi seketika.“Masih akan butuh waktu hingga semua proses dan prosedur berjalan normal kembali. Dalam empat hingga enam minggu ke depan, bisa tetap ada masalah pada pasokan,” ujarnya.Chip buatan Nxperia memiliki peran penting di sektor otomotif. Perusahaan tersebut memproduksi ratusan juta semikonduktor sederhana seperti dioda, transistor, dan MOSFET yang digunakan pada sistem kelistrikan kendaraan, kontrol pengereman, airbag, hingga fitur kenyamanan.Kalangan produsen otomotif Eropa menyambut baik pengecualian ini, tetapi tetap berhati-hati. Mereka menilai masih ada sejumlah pertanyaan mengenai mekanisme pemberian izin ekspor dan kecepatan pemulihan distribusi komponen hingga kembali ke level normal.