PT BRI Manajemen Investasi dalam peluncuran produk KIK-EBAS bersama PT Jakarta Lingkar Barat Satu di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (10/11/2025). Foto: Najma Ramadhanya/kumparanPT BRI Manajemen Investasi meluncurkan produk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Efek Beragun Aset Syariah (EBAS) pada Senin (10/11). Produk ini didukung oleh PT Jakarta Lingkar Barat Satu dan merupakan bagian dari inovasi perusahaan dalam pembiayaan berbasis pasar modal di sektor infrastruktur.Direktur Utama BRI Manajemen Investasi, Tina Meiliana, menyampaikan peluncuran produk ini menjadi catatan bersejarah bagi BRI dan diharapkan dapat menghadirkan inovasi dan memenuhi harapan investor tetap terjaga, salah satunya melalui kehadiran produk buyer berbasis syariah."Kita dapat memperluas investor base kepada investor yang menginginkan fund berbasis syariah. (Peluncuran produk KIK-EBAS) hari ini juga bukan hanya yang pertama," kata Tina dalam peluncuran produk KIK-EBAS BRI Manajemen Syariah di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (10/11).Tina berharap, produk ini dapat memberikan alternatif investasi bagi investor serta menjadi sumber pembiayaan baru bagi perusahaan, termasuk BRI sendiri. "Ini salah satu kontribusi konkret kami untuk memperkuat pasar modal Indonesia," tuturnya.Sementara itu, SEVP Product and Alternative Investment BRI Manajemen Investasi, Edward Narodo, menjelaskan produk ini memang menyasar portofolio aset berupa jalan tol yang memiliki arus pendapatan stabil, bahkan pada masa pandemi."Jadi kita melihat bahwa kondisinya ketika Pefindo memberikan revenue triple A ini menjadi sebuah penambangan insentif atau attractiveness buat para investor," kata Edward dalam kesempatan yang sama.PT BRI Manajemen Investasi dalam peluncuran produk KIK-EBAS bersama PT Jakarta Lingkar Barat Satu di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (10/11/2025). Foto: Najma Ramadhanya/kumparanIa menuturkan, antusiasme investor terhadap produk ini sangat tinggi sejak peluncuran, menunjukkan besarnya minat terhadap instrumen investasi syariah, khususnya di sektor infrastruktur.Edward pun menyebut, produk ini merupakan salah satu inovasi pertama di Indonesia yang menggabungkan prinsip syariah dengan aset jalan tol. "Ini memang salah satu produk inovasi yang pertama kali di Indonesia, dengan (PT) Jakarta Lingkar Barat Satu," sebutnya.Edward berharap produk ini dapat menjadi langkah baru yang mendorong lebih banyak perusahaan untuk memanfaatkan pasar modal syariah sebagai sumber pendanaan, sekaligus memperkaya pilihan investasi di Indonesia."Mungkin diluar sana masih banyak perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan," ucap Edward.Berdasarkan paparan pihak BRI Manajemen Investasi, produk ini didukung oleh surat berharga ijarah hak pendapatan tol milik PT Jakarta Lingkar Barat Satu, yang berasal dari manfaat ruas Tol JORR W1. Melalui instrumen ini, aset pendapatan tol tersebut dijadikan dasar penerbitan efek beragun aset syariah.Nilai penerbitan KIK-EBAS ini mencapai Rp 1,8 triliun untuk kelas A dan minimum Rp 150 miliar untuk kelas B. Jangka waktu efek ditetapkan selama tujuh tahun dengan amortisasi pokok bertahap setiap tahunnya, kecuali untuk kelas B. Adapun rata-rata umur efek kelas A diperkirakan 4,64 tahun.Investor yang membeli efek kelas A akan memperoleh indikasi imbal hasil sebesar 8,5 persen per tahun. Produk ini juga telah memperoleh peringkat tertinggi idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), menunjukkan kualitas kredit yang sangat kuat.Sebagai bank kustodian, proyek ini menunjuk PT Bank Maybank Indonesia Tbk untuk memastikan pengelolaan aset dan dana dilakukan secara aman dan sesuai prinsip syariah.Pihak PT BRI Manajemen Investasi dalam peluncuran produk KIK-EBAS bersama PT Jakarta Lingkar Barat Satu di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (10/11).