Buku 'Filosofi Parenting Try Sutrisno' Diluncurkan di Ulang Tahunnya ke-90

Wait 5 sec.

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (kiri) bersama Wapres ke-6 RI, Try Sutrisno menghadiri peluncuran buku Filosofi Parenting Try Sutrisno di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (15/11/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparanWakil Presiden (Wapres) ke-6 RI, Try Sutrisno, menggelar syukuran ulang tahun ke-90, di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (15/11).Dalam momentum itu, juga diluncurkan buku bertajuk 'Filosofi Parenting Try Sutrisno'. Buku ini berkisah tentang perjalanan Try Sutrisno dan istrinya, Tuti Sutiawati, dalam mendidik dan membesarkan tujuh anaknya.Buku itu mengambil sudut pandang tujuh anak Try Sutrisno dalam melihat keteladanan, disiplin, dan kasih sayang ayahnya dalam mengajarkan nilai-nilai penting menjalani hidup.Tampilan cover buku 'Filosofi Parenting Try Sutrisno'. Foto: Fadhil Pramudya/kumparan"Ketujuh-tujuh anak beliau bercerita tentang bagaimana Bapak dan Ibu Try itu berhasil menjadikan anak-anaknya menjadi orang-orang semua yang hebat-hebat," ujar salah satu penulis buku, Adhyaksa Dault, dalam sambutannya."Saya jarang bertemu seorang pemimpin yang tegas sebagai prajurit, begitu pula halus dan kasih sayang sebagai seorang ayah seperti yang saya temukan pada pribadi Bapak Wakil Presiden dan Ibu Tuti," jelas dia.Menurut dia, buku tersebut berbeda dengan buku biografi atau autobiografi tokoh bangsa lainnya. Buku itu hadir dan dikemas berdasarkan pengalaman dan penuturan langsung dari ketujuh anak Try Sutrisno tentang cara mendidik yang dilakukan sang ayah."Jadi ini bukan cerita, tapi pengalaman nyata dari anak beliau. Di buku ini, ketujuh anak beliau menyampaikan secara menarik pengalaman-pengalaman yang lucu," ucap Adhyaksa."Enak, ringan, dan berkesan, hingga pelajaran-pelajaran hidup Pak Try yang tak terlupakan sampai kapan pun juga, sampai saat ini," imbuhnya.Dalam buku itu, kata Adhyaksa, Try Sutrisno dan Tuti Sutiawati pun juga terus menanamkan nilai yang mesti dipegang teguh kepada anak-anaknya.Salah satunya, lanjut dia, yakni terkait cara Try Sutrisno yang tidak memanjakan anak-anaknya dengan memanfaatkan jabatan yang diembannya.Wakil Presiden ke-6 RI, Try Sutrisno (tengah), saat menyampaikan sambutannya dalam peluncuran buku 'Filosofi Parenting Try Sutrisno', di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (15/11/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan"Parenting itu mungkin bisa berubah, tapi nilai tidak boleh berubah, dan nilai-nilai itulah yang dititipkan Pak Try, Ibu Try, kepada anak-anaknya, dan sekarang itu dititipkan pada bangsa ini," tutur Adhyaksa."Salah satu titipan yang paling saya dengar, dan saya suka, beliau mengatakan begini, 'kalau kamu memanjakan anak kamu, kamu manjakan sejak dini, maka kamu sama dengan membunuh masa depannya'," ungkapnya.Dalam kesempatan yang sama, Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), juga turut menyampaikan pandangannya ihwal keteladanan Try Sutrisno dalam memberikan contoh bagi anak-anaknya."Banyak contoh yang diberikan oleh Bapak Try Sutrisno dan Ibu Tuti Try Sutrisno sekarang ini kepada kita semua," kata SBY."Dari semuanya itu, your values, akhlak Bapak, perilaku Bapak, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ternyata mengalir dari kandungan buku ini," terangnya.Menurut dia, cara Try Sutrisno mendidik anak-anaknya tidak hanya dengan mewariskan nilai moral, namun juga dengan menunjukkan lewat sikap dan perilaku."Parenting sebetulnya dalam arti luas, not only mengasuh, mendidik, membina. Tapi ini soal values, soal behaviour, soal principles, soal kebaikan dan kebajikan," ujar SBY."Parenting yang saya pahami mendengarkan penuturan dari semua tadi putra Bapak, penulis buku ini, parenting Bapak mewariskan nilai-nilai kebaikan, not only legacy, yang biasa dibahas dalam dunia politik, tapi the real values behaviour to your family," imbuhnya.Sementara itu, dalam kesempatan itu, Try Sutrisno mengaku keteladanan adalah cara paling mampu baginya dalam mendidik ketujuh anaknya."Saya bukan orang yang pandai bicara. Maka sejak dulu, saya memilih mendidik dengan cara yang paling saya mampu: keteladanan," kata Try."Saya selalu berkata kepada anak-anak, 'memanjakan anak sama dengan membunuh masa depannya.' Dan saya juga berkata, 'jaga nama baik keluarga, tapi lebih penting lagi, jaga nama baik dirimu sendiri'," lanjutnya.Baginya, memilih hidup sederhana adalah demi mengajarkan anak-anaknya arti kekuatan dan keteguhan dalam menjalani kehidupan."Saya dan Ibu hidup sederhana, bukan karena kami tidak mampu, tetapi karena kami ingin anak-anak lebih kuat daripada fasilitas, dan lebih teguh daripada keadaan," ujarnya."Saya hanya ingin mereka menjadi manusia. Itu saja. Menjadi manusia yang jujur, berani, bersyukur, dan tidak menyakiti orang lain," papar dia.Lebih lanjut, Try Sutrisno berharap nilai kesederhanaan yang ditanamkan di keluarganya juga menjadi kebaikan bagi keluarga lainnya di Indonesia.Ia juga menekankan keluarga sebagai fondasi dalam membangun bangsa."Jika ada harapan dari saya, hanya satu: semoga nilai-nilai sederhana dari rumah kami bisa mengalir menjadi kebaikan bagi keluarga-keluarga Indonesia lainnya," tutur dia."Karena membangun bangsa tidak cukup dengan senjata, tidak cukup dengan ekonomi, tidak cukup dengan politik. Bangsa yang kuat hanya lahir dari keluarga yang kuat," pungkasnya.Adapun buku ini terdiri dari 328 halaman, dengan penulisnya yakni Adhyaksa Dault, Luqman Hakim Arifin, Maria Dominique, dan Mujib Rahman.Dalam peluncuran buku itu, turut dihadiri oleh sejumlah tokoh. Di antaranya yakni Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY); Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla; Wakil Presiden ke-11 RI, Boediono; istri Presiden ke-4 RI Abdurahman Wahid, Shinta Nuriyah Wahid; istri Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz, Soraya Hamzah Haz.Selain itu, turut hadir pula Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan dan Keamanan, Wiranto; Ketua Komisi Reformasi Polri yang juga mantan Ketua MK, Jimly Asshiddiqie; eks Kepala BIN, Sutiyoso; Purnawirawan TNI Jenderal Agum Gumelar dan Purnawirawan TNI Jenderal AM Hendropriyono; mantan Ketum Golkar, Aburizal Bakrie.Kemudian, juga ada Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ahmad Riza Patria; Wakil Menteri Kesehatan, Benyamin Paulus Octavianus; serta anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet.