Menbud Fadli Zon (Dok. Kemenbud)JAKARTA — Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menegaskan perlunya ukiran Jepara naik kelas menjadi karya seni saat meninjau Sanggar Seni Ukir Kayu di Senenan, Jepara, Sabtu (15/11). Kunjungan ini sekaligus menyiapkan Pameran Tatah 2026 di Galeri Nasional, yang untuk pertama kalinya akan menampilkan ukiran Jepara sebagai karya seni rupa, bukan sekadar kerajinan.“Banyak pesanan dari luar negeri. Kita ingin ukiran Jepara bukan hanya kerajinan, tapi artwork,” ujar Fadli Zon. Ia menekankan pentingnya hilirisasi agar nilai artistik, kurasi, dan apresiasi publik terhadap ukiran Jepara meningkat signifikan.Menbud menegaskan Pameran Tatah 2026 akan menjadi momentum penting bagi para maestro ukir. Banyak karya dikerjakan berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, dengan ekspresi seni yang kuat. “Pameran Tatah 2026 harus menjadi wadah karya seni ukir Jepara dengan kurasi yang kuat,” tegasnya.Dalam kunjungan yang juga dihadiri Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dan Bupati Jepara Witiarso Utomo, Fadli Zon juga meninjau Pelatihan Seni Ukir bagi anak usia 10–12 tahun. Ia menyebut pelatihan ini sebagai langkah strategis regenerasi agar tradisi ukir Jepara tetap hidup di tangan generasi baru.Menteri Kebudayaan juga berdialog dengan para maestro ukir yang selama puluhan tahun mengembangkan seni ukir Jepara dan dikenal hingga mancanegara. Dukungan penuh Kementerian Kebudayaan, kata Fadli, akan difokuskan pada pelestarian, peningkatan kualitas, dan pembukaan akses pasar seni.Pameran Tatah 2026 diharapkan menjadi etalase internasional bagi ukiran Jepara untuk menegaskan posisinya sebagai karya seni rupa Indonesia yang memiliki nilai sejarah, artistik, dan ekonomi tinggi.