Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan sambutan saat membuka Mineral dan Batu bara Convention - Expo (Minerba Convex) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta, Rabu (15/10/2025). Foto: Hafidz Mubarak A/ ANTARA FOTOMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan produksi 45.000 sumur rakyat akan tercatat sebagai produksi minyak nasional mulai Desember 2025.Selama ini, sumur-sumur yang dikelola secara ilegal tersebut sudah dipastikan landasan hukumnya melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja untuk Peningkatan Produksi Migas.Melalui beleid tersebut, pemerintah membuka potensi koperasi, badan usaha milik daerah (BUMD), dan usaha menengah di daerah setempat mengelola sumur minyak masyarakat, bekerja sama dengan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS)."Dari 45 ribu sumur yang dulu masyarakat mohon maaf, sumurnya ada, minyaknya ada, tapi dikejar oleh oknum-oknum, menakut-nakuti. Mulai bulan Desember mereka bisa kerja dengan nyenyak tanpa ketakutan di seluruh wilayah penghasil minyak itu,” ujar Bahlil dalam Rapat Kerja Komisi XII DPR RI, Selasa (11/11).Bahlil menilai, aturan ini memberikan keadilan bagi masyarakat mengelola kekayaan negara tanpa rasa takut, dan sekaligus mengimplementasikan UUD 1945 Pasal 33."Jangan persepsi orang itu seolah-olah minyak ini hanya kelas elit saja. Hanya itu lagi, itu lagi. Rakyat seolah-olah enggak boleh mengelola minyak. Dari mana? Pengelolaan sumber daya alam kita Pasal 33 itu jelas," tegasnya.Sebelumnya, Kementerian ESDM mencatat hasil konsolidasi inventarisasi menunjukkan terdapat lebih dari 45.000 sumur rakyat yang siap dikelola secara legal dan produktif. Potensi tambahan produksi dari langkah ini diperkirakan mencapai sekitar 10.000 barel per hari, sekaligus menciptakan 225.000 lapangan kerja baru di berbagai daerah.Data Kementerian ESDM menunjukkan adanya pembalikan tren produksi yang mulai meningkat. Rata-rata produksi minyak bumi (termasuk NGL) periode Januari-September 2025 tercatat naik 4,79 persen (yoy) menjadi 604,70 ribu barel per hari (MBOPD), dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar 577,08 MBOPD. Target ini akan dinaikkan menjadi 610 ribu barel per hari di 2026.Peningkatan produksi ini juga didukung oleh sumur idle, sebanyak 4.495 sumur telah berhasil direaktivasi untuk kembali berproduksi. Upaya ini juga ditopang oleh optimalisasi teknologi, seperti penggunaan enhanced oil recovery (EOR), serta eksplorasi masif yang didorong pemerintah untuk mencari potensi migas baru.