Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Selasa (11/11/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparanPresiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan situasi global saat ini tidak menentu, terlebih situasi geopolitik terus memanas. Menurut SBY, kondisi geopolitik tidak menentu dipicu negara super power mempunyai agenda masing-masing. Seperti Amerika Serikat, China dan Rusia."Setiap negara, mempunyai kepentingan masing-masing. Dengan nasionalisme yang ekstrem, dengan tindakan yang sepihak terutama negara-negara yang besar, negara-negara yang mempunyai veto power. Terjadi kemunduran kerja sama global baik multilateral ataupun regional," kata SBY saat orasi ilmiah dalam puncak acara Dies Natalies Ke-65 dan Lustrum XIII ITS di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (11/11).Untuk itu, kata dia, seluruh negara besar harus bisa menahan diri. Jika tidak, ada peluang aka terjadi perang dunia III. Ia mengaku mengerti apa geopolitik hingga hubungan internasional.Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Selasa (11/11/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan"This one has to stop. Kalau tidak dihentikan, pertama sangat mungkin terjadi peperangan yang lebih besar. World War III sangat mungkin terjadi, sangat mungkin," kata SBY."Saya jenderal, saya ngerti geopolitik, saya ngerti hubungan internasional, saya mengerti peace and security. Anytime good happen," tambah dia,Akan tetapi, SBY menyampaikan dirinya merupakan kelompok yang mempercayai bahwa perang dunia ketiga dapat dicegah."Tetapi saya termasuk barisan yang Perang Dunia III yang sangat menakutkan tetap bisa dicegah. Can be prevented, can be avoided. If there is a will that is a way. Tergantung para pemimpin dunia sekarang ini," ujarnya.