Ilustrasi. (Wikimedia Commons/Tony Webster)JAKARTA - Seorang pelari berusia 20-an tahun mengalami mati otak akibat ditabrak truk saat tengah mengikuti lomba lari maraton.Seorang pelari berusia 20-an tahun tertabrak truk saat lomba maraton di Provinsi Chungcheong Utara, menyebabkannya mengalami mati otak.Pihak kepolisian dan pemadam kebakaran mengatakan, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 10.08 pagi Hari Senin, di Okcheon, Provinsi Chungcheong, Korea Selatan, dikutip dari The Korea Times 11 November.Pelari berusia 25 tahun dari tim Balai Kota Cheongju tersebut ditabrak truk porter seberat 1 ton. Kecelakaan terjadi ketika pengemudi truk, yang sedang melaju di lajur pertama, tiba-tiba berpindah ke lajur kedua jalanan yang menjadi lintasan lari. Dikatakan, jalan tersebut memiliki dua lajur: satu lajur tetap terbuka untuk lalu lintas normal dan lajur lainnya diperuntukkan bagi pelari maraton.Korban berlari di barisan depan, dengan kendaraan polisi mengawal pelari sekitar 20 hingga 30 meter di depannya.Dewan Olahraga Chungcheong Utara mengatakan, pelari tersebut mengalami cedera kepala parah dan dibawa ke rumah sakit umum di Daejeon.Di sana, ia kemudian dinyatakan mati otak dan diberikan alat bantu hidup. Ia bergabung dengan tim Balai Kota Cheongju pada Bulan Agustus dan baru-baru ini mencatat hasil yang bagus dalam beberapa perlombaan.Sopir truk, seorang pria berusia 80-an, mengatakan kepada polisi bahwa ia "tidak melihat orang tersebut."Polisi mengatakan pengemudi tersebut tidak mengemudi dalam keadaan mabuk. Investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut sedang berlangsung.Sedianya, acara maraton estafet, yang diselenggarakan oleh Federasi Atletik Provinsi Chungcheong Utara sebagai bagian dari kompetisi tingkat kabupaten, dijadwalkan berlangsung selama tiga hari. Penyelenggara mengatakan perlombaan dimulai setelah pengaturan lalu lintas dan langkah-langkah keselamatan lainnya selesai. Namun, kecelakaan yang tidak diinginkan tersebut menyebabkan acara dibatalkan.