Mensos Saifullah Yusuf atau Gus Ipul bersama Direktur Medis RS Yarsi dr. Muhammadi usai menjenguk korban ledakan SMAN 72 di RS Yarsi, Jakarta pada Sabtu (8/11/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparanMenteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menjenguk para korban ledakan yang terjadi di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara yang kini dirawat di RS Yarsi.Usai menjenguk, pria yang akrab disapa Gus Ipul itu mengatakan Kementerian Sosial akan memberikan pendampingan kepada para korban baik itu saat masih dalam perawatan hingga sudah kembali ke rumah.“Saya sampaikan bahwa dari kami tentu ada 3, pertama perlindungan dan jaminan sosialnya. Maka termasuk tadi soal biaya, pengobatan, segala macam, pasti ini akan dipatuhi oleh pemerintah,” kata Gus Ipul kepada wartawan, Sabtu (8/11).“Yang kedua nanti rehabilitasinya. Rehabilitasinya ada 2, rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial,” sambungnya.Setelah rehabilitasi, lanjut Gus Ipul, Kemensos juga akan memberikan pendampingan berupa pemberdayaan. Namun, ia tak merinci seperti apa bentuk pemberdayaan yang dimaksud.“Nanti tentu dalam kerangka tindak lanjutnya adalah pemberdayaan. Mungkin ini akan disesuaikan dengan hasil asesmen,” tuturnya.Gus Ipul mengatakan, ada 15 korban ledakan yang dirawat di RS Yarsi. Ia menyebut sekarang kondisinya sudah mulai berangsur membaik.“Dari hasil dialog saya dengan pak dokter tadi saya lihat ada semangat kuat dari anak-anak untuk bisa segera sembuh. Mudah-mudahan saja, doakan, mudah-mudahan segera sembuh,” ungkapnya.Sebelumnya, Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengatakan total ada 96 korban luka ledakan SMAN 72 Kelapa Gading. Dari 96 korban luka, 29 di antaranya masih harus menjalani perawatan di tiga rumah sakit: Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, RS Yarsi, dan RS Pertamina. Ada dua korban yang masih menjalani perawatan intensif dan harus dipantau kondisinya di ruang ICU. Sigit juga mengkonfirmasi terduga pelaku merupakan siswa SMAN 72 dan masih menjalani perawatan. Namun, Sigit tidak mengungkap identitas dan di mana terduga pelaku dirawat.Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading terjadi saat para siswa dan staf sekolah berkumpul di masjid untuk salat Jumat. Saksi mata mengungkap mendengar tiga titik: masjid, kantin, dan tempat duduk-duduk siswa.