Mensos Saifullah Yusuf atau Gus Ipul bersama Direktur Medis RS Yarsi dr. Muhammadi usai menjenguk korban ledakan SMA 72 di RS Yarsi, Jakarta pada Sabtu (8/11/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparanMenteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan nama-nama calon penerima gelar pahlawan akan diumumkan pada peringatan Hari Pahlawan 10 November mendatang. Di antara nama yang sudah dikaji tersebut salah satunya adalah presiden ke-2 RI, Soeharto.Gus Ipul menyebut, usulan gelar pahlawan untuk Soeharto itu sudah melalui proses pengkajian berjenjang dari tingkat daerah hingga ke Dewan Gelar. Ia meminta agar semua pihak menunggu keputusan terkait apakah nantinya Soeharto diberikan gelar pahlawan atau tidak.“Nanti akan kita dengarkanlah pengumuman yang Insyaallah akan kita ketahui secara bersama-sama, ya,” kata Gus Ipul kepada wartawan di RS Yarsi, Jakarta, pada Sabtu (8/11).Ia melanjutkan, Upacara peringatan Hari Pahlawan tahun ini akan digelar di TMP Kalibata. Ia meminta masyarakat mengheningkan cipta dengan berhenti melakukan aktivitas pada pukul 08.15 waktu setempat.“Saya ngajak kepada seluruh masyarakat, nanti tanggal 10 November jam 08.15 tepat, sama-sama melakukan hening cipta di mana pun kita berada selama 60 detik untuk mengirim doa kepada seluruh pahlawan-pahlawan, syuhada yang telah luar biasa mewariskan satu negara kepada kita semua,” ucap dia.Mensos Saifullah Yusuf atau Gus Ipul bersama Direktur Medis RS Yarsi dr. Muhammadi usai menjenguk korban ledakan SMA 72 di RS Yarsi, Jakarta pada Sabtu (8/11/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparanSebelumnya, Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar Fadli Zon, sudah bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto untuk menyerahkan daftar nama calon penerima gelar pahlawan yang salah satunya adalah Soeharto. Selain Soeharto, ada pula tokoh buruh, Marsinah yang juga masuk dalam daftar penerima gelar pahlawan.“Untuk nama-nama itu memang semuanya seperti saya bilang itu memenuhi syarat ya, termasuk nama Presiden Soeharto itu sudah tiga kali bahkan diusulkan,” kata Fadli kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/11).Usulan Soeharto dalam penerima gelar pahlawan ini juga menuai kritik dari masyarakat karena Soeharto dinilai bertanggung jawab atas dugaan pelanggaran HAM berat saat runtuhnya rezim Orde Baru. Menanggapi hal itu, Fadli menegaskan tuduhan terhadap Soeharto tidak pernah terbukti.“Enggak pernah ada buktinya kan, enggak pernah terbukti. Pelaku genosida apa? Enggak ada. Saya kira enggak ada itu (genosida),” tutur politisi Gerindra tersebut.