Menkomdigi Meutya Hafid (tengah) di peresmian Garuda Spark Innovation Hub di Medan (Foto: Dok. Komdigi) JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Digital meresmikan Garuda Spark Innovation Hub di Kota Medan pada Sabtu, 8 November, sebagai ruang kolaborasi digital pertama di Sumatera yang berfokus pada pengembangan inovasi di bidang pertanian (agritech) dan pangan (foodtech). Peluncuran Garuda Spark Medan ini melengkapi dua hub serupa yang sebelumnya sudah lebih dulu diresmikan, yaitu di Jakarta dan Bandung. Dengan hadirnya di Medan, Menkomdigi Meutya Hafid berharap hub ini bisa menciptakan lebih banyak inovasi dari daerah, terutama di sektor teknologi yang berkaitan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat. “Untuk Medan, kita fokuskan pada inovasi yang bisa memperkuat ketahanan pangan, meskipun tetap terbuka untuk bidang teknologi lainnya,” kata Meutya dalam siaran resminya dikutip Minggu, 9 November. Meutya juga percaya bahwa Medan memiliki daya saing digital dan potensi besar dalam pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis teknologi. Karena menurut survei Digital Competitiveness Index 2025, Medan menempati posisi ke-7 sebagai kota dengan daya saing digital tertinggi di Indonesia. “Kita juga meyakini karya talenta-talenta di Medan yang kreativitasnya luar biasa. Sehingga rasanya memang tepat untuk kemudian membuat innovation hub untuk mempertemukan talenta dengan industri dan para investor,” tuturnya. Direktur Jenderal Ekosistem Digital Edwin Hidayat Abdullah menambahkan, Garuda Spark Innovation Hub akan menghadirkan beragam program bagi pelaku industri startup, seperti pelatihan digital, forum mentoring bersama praktisi industri, hingga pertemuan dengan investor.Dia menegaskan, Garuda Spark bukan sekadar tempat pertemuan, melainkan platform kolaboratif yang mempertemukan ide, teknologi, dan peluang bisnis."Kita ingin lebih banyak perusahaan teknologi lahir dari berbagai daerah, bukan hanya dari ibu kota,” tandasnya.