Penegasan Prabowo Subianto terkait hubungannya dengan Jokowi disebut untuk menjaga stabilitas politik.(dok Setneg)JAKARTA – Peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, menilai bahwa pernyataan Presiden Prabowo Subianto terkait hubungannya dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan upaya untuk menjaga stabilitas politik di awal masa pemerintahannya.“Pernyataan Presiden Prabowo yang menegaskan tidak dikendalikan dan tidak takut terhadap pengaruh Jokowi merupakan bagian dari strateginya untuk meredam kegaduhan di ruang publik,” ujarnya, Minggu 9 November.Menurut dia, meski belakangan ini Prabowo terkesan kerap membela Jokowi dalam sejumlah isu, termasuk terkait proyek kereta cepat Whoosh, dinamika tersebut tidak serta-merta menunjukkan dominasi politik Jokowi dalam pemerintahan baru.Sebab, yang menjadi fokus utama Presiden Prabowo saat ini adalah menjaga stabilitas dan harmoni politik. “Yang menjadi fokus Presiden Prabowo adalah stabilitas dan harmoni politik. Keduanya saling berkaitan, sehingga jika salah satu saja terdisrupsi maka akan berdampak pada yang lainnya,” tambah Wasisto.Dia juga menyatakan, isu-isu yang memunculkan kembali nama Jokowi di ruang publik tidak akan mengganggu konsolidasi koalisi pendukung pemerintahan maupun peta kekuatan politik di DPR. “Saya pikir itu tidak sampai ke koalisi karena kegaduhan yang menyangkut soal mantan Presiden Jokowi ini lebih pada stabilitas sosial,” tukasnya.Sebelumnya, saat memberikan sambutan dalam peresmian Pabrik Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, Kamis, 6 November lalu, Presiden Prabowo Subianto menyinggung hubungannya dengan Jokowi selama ini. Presiden menegaskan bila hubungan tersebut dibangun atas dasar saling menghormati, bukan karena rasa takut atau kendali politik.