Petugas Dinas Tamhut DKI Jakarta melakukan penopingan atau peremajaan pohon di sejumlah lokasi di Jakarta pada Minggu (9/11/2025). (ANTARA)JAKARTA – Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta menggelar kegiatan pemangkasan pohon secara serentak di berbagai wilayah Ibu Kota untuk mencegah potensi pohon tumbang akibat cuaca ekstrem.“Kegiatan penopingan serentak ini merupakan upaya nyata untuk meminimalisir potensi bahaya pohon tumbang di tengah kondisi cuaca ekstrem,” ujar Kepala Bidang Jalur Hijau Distamhut DKI Jakarta, Herlina Merinda, usai apel kesiapan di Jakarta, Minggu (9/11).Ia memastikan seluruh jajaran, mulai dari tingkat dinas hingga kecamatan, telah bersiaga dengan perlengkapan lengkap di lapangan untuk memastikan kegiatan berjalan aman dan efektif.Pemangkasan dilakukan di berbagai titik strategis. Di tingkat dinas, penopingan dilaksanakan di Jalan Teuku Umar dan Jalan Medan Merdeka Selatan (Jakarta Pusat), serta di Jalan Gatot Subroto di samping BRIPENS depan The Tower (Jakarta Selatan).Untuk Jakarta Pusat, kegiatan serupa juga dilakukan di ruas Jalan Cideng Barat, Jayakarta, Kramat Raya, Bungur, Cimandiri Cikini, Kebon Kacang, hingga Kramat Pulo Tanah Tinggi.Di Jakarta Utara, petugas bergerak di Jalan Koja, Cilincing, Pademangan, dan Kelapa Gading.Sementara di Jakarta Barat, penopingan dilakukan di Jalan Tanjung Duren Barat, Palmerah, Tamansari, Cengkareng, Kembangan, Tambora, Kebon Jeruk, dan Kalideres.Untuk Jakarta Selatan, titik kegiatan mencakup Jalan Soepomo, Galunggung Guntur, Adyaksa 3, Iskandarmuda, Dharmawangsa VIII, hingga sekitar Jalan Guru Amin, Pancoran.Sedangkan di Jakarta Timur, kegiatan difokuskan di Jalan Rajiman Cakung, Pahlawan Revolusi Pondok Bambu, Otista Jatinegara, Ahmad Yani Pulo Gadung, Halim Perdanakusumah, TB Simatupang Ciracas, serta Raya Bogor–Hankam.“Penopingan serentak tidak hanya difokuskan pada aspek keselamatan masyarakat, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pemeliharaan ekosistem perkotaan yang berkelanjutan,” ujar Herlina.Menurutnya, langkah ini sekaligus untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel, sarana, dan prasarana menghadapi potensi cuaca ekstrem di wilayah DKI Jakarta.Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), intensitas hujan dan angin kencang di Jakarta diperkirakan akan meningkat hingga akhir tahun 2025.