Sejumlah pekerja menyiapkan paket makanan untuk program makan bergizi gratis (MBG) di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (24/10/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparanKepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana bicara mengenai keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dadan meminta penambahan anggaran serta adanya 6 juta peternak ayam baru untuk mengatasi kekurangan pasokan.Dadan meminta tambahan anggaran sebesar Rp 28,63 triliun. Menurutnya, serapan anggaran program MBG terus meningkat menjelang akhir tahun 2025."Total kebutuhan anggaran kita tambahan yang kita sedang ajukan ke Kementerian Keuangan adalah Rp 28,63 triliun jadi ke Badan Gizi Nasional diprediksi akan menyerap 99 persen dana Rp 71 triliun kemudian ditambah dengan Rp 28,63 triliun, sehingga kita akan membutuhkan anggaran kurang lebih Rp 99 triliun tahun 2025," kata Dadan dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR.Saat ini, serapan anggaran bantuan pemerintah untuk MBG sudah mencapai Rp 36,23 triliun dari alokasi Rp 51,2 triliun. Dengan asumsi kebutuhan tambahan sebesar Rp 29,5 triliun sampai akhir tahun, masih ada kekurangan dana sebesar Rp 14,53 triliun.Selain itu, BGN juga sedang menyiapkan SPPG untuk 8.000 titik daerah terpencil. Pengajuan tambahan itu juga nantinya akan meliputi kebutuhan untuk SPPG tersebut yang memerlukan anggaran sekitar Rp 14,1 triliun."Selain itu, kita sedang juga mengembangkan SPPG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di daerah-daerah terpencil yang sudah kami data ada 8 ribu," ujarnya.Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memberikan keterangan pers penanggulangan KLB pada program prioritas makanan bergizi gratis (MBG) di Kantor Kemenkes, Jakarta, Kamis (2/10/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparanMBG Kekurangan Pasokan PanganSementara terkait kekurangan pasokan, Dadan memperingatkan potensi tersebut bisa terjadi jika tidak ada jutaan peternak baru utamanya untuk ayam petelur dan pedaging. Kebutuhan lain yang juga dipenuhi agar tak terjadi kekurangan pasokan menurutnya adalah sayur-sayuran."Kalau kita tidak ada peternak baru 6 juta minimal tahun depan kita akan shortage, itu baru 2 kali seminggu memberikan telur ayam. Kalau keinginan Pak Presiden tiap minggu maka kita butuh lebih banyak lagi," kata Dadan.Ke depan, Dadan menuturkan MBG harus berbasis produksi lokal agar bisa berdampak pada masyarakat. Untuk itu, BGN dan Danantara berencana untuk membangun peternakan ayam yang difokuskan untuk komunitas masyarakat di sekitar SPPG."Kemudian terkait yang pasok saya setuju semuanya berbasis lokal, dan kami nanti akan sampaikan ke Danantara agar uangnya membiayai masyarakat yang ada di sekitar SPPG,” ujarnya.Nantnya, dalam satu SPPG dibutuhkan setidaknya empat kandang ayam petelur dan sembilan kandang ayam pedaging. Untuk itu, ia juga sudah menghitung luasan yang dibutuhkan.Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa SPPG nantinya juga membutuhkan pasokan tambahan seperti dari perkebunan pisang sampai budidaya ikan lele."1 SPPG juga butuh 1,5 hektare kebun pisang untuk pisang kasih pisang 2 kali seminggu. Kalau ada yang seneng lele maka butuh 32 kolam lele [per] 1 SPPG," kata Dadan.