Evakuasi pasien dari Jalur Gaza. (Twitter/@DrTedros)JAKARTA - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan organisasinya berupaya meningkatkan evakuasi medis dari Jalur Gaza, Palestina seiring berlanjutnya gencatan senjata."Program Evakuasi Medis WHO telah mendukung evakuasi hampir 8.000 pasien, termasuk lebih dari 5.500 anak-anak, dari Gaza untuk perawatan dalam dua tahun terakhir," tulisnya dalam unggahan di media sosial X, melansir WAFA 13 November."Lebih dari 16.500 orang, termasuk hampir 4.000 anak-anak, masih menunggu evakuasi karena fasilitas kesehatan di Gaza yang rusak tidak dapat menyediakan perawatan yang dibutuhkan," lanjutnya.Tahap pertama gencatan senjata antara kelompok militan Hamas dengan Israel berlaku sejak 10 Oktober lalu dengan mediator Mesir, Qatar, Amerika Serikat dan Turki, setelah konflik terbaru pecah ada 7 Oktober 2023 lalu.Hamas dan Israel sebelumnya juga sempat menyepakati gencatan senjata sementara pada 19 Januari hingga 18 Maret lalu."Kami juga menyerukan pembukaan semua rute evakuasi, terutama ke Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur," kata Tedros.Ia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada negara-negara yang telah membuka tangan dan rumah sakit mereka untuk membantu WHO dan mitra-mitranya mengevakuasi dan merawat pasien dari Gaza."Saya merasa terhibur dengan komitmen yang ditunjukkan oleh berbagai negara untuk menyediakan perawatan medis darurat bagi anak-anak dan orang dewasa yang terluka parah dan sakit di luar Gaza," katanya."WHO mendesak negara-negara untuk menerima lebih banyak pasien seperti ini," tandas Tedros.