Dilecehkan, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum Ambil Langkah Hukum

Wait 5 sec.

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum. Foto: Henry Romero/REUTERSPresiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengambil langkah hukum terhadap seorang pria yang melakukan pelecehan terhadapnya di jalanan Mexico City pada Selasa (4/11) waktu setempat. Kejadian itu terjadi ketika Sheinbaum tengah menyapa pendukung di dekat Istana Nasional dan sempat terekam dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial.Otoritas setempat menyatakan bahwa pelaku telah ditangkap dan kini menjalani pemeriksaan di Unit Investigasi Kejahatan Seksual. Insiden ini dengan segera menarik perhatian publik nasional dan global serta memicu isu kekerasan terhadap perempuan yang marak dialami perempuan Meksiko.Tindakan hukum dan seruan yang dilakukan oleh SheinbaumPresiden Meksiko Claudia Sheinbaum. Foto: Henry Romero/REUTERSDilansir CNN, dalam konferensi pers pada Rabu (5/11), Sheinbaum menyebut pelaku dalam keadaan mabuk dan menilai peristiwa itu sebagai “serangan terhadap semua perempuan.” Ia menegaskan bahwa laporan resmi telah diajukan kepada kepolisian dan kasus tersebut akan dibawa ke pengadilan.Wali Kota Mexico City, Clara Brugada, mengatakan bahwa pelaku ditahan semalam setelah kejadian dan tengah diselidiki karena diduga juga melecehkan dua perempuan lain pada hari yang sama.Sheinbaum menyampaikan bahwa kejadian tersebut menggambarkan pengalaman yang banyak dialami perempuan di Meksiko.“Tidak ada seorang pun yang berhak melanggar tubuh dan ruang pribadi perempuan,” ujarnya.Ia juga menyerukan agar seluruh negara bagian di Meksiko meninjau ulang undang-undang mereka sehingga pelecehan seksual dapat dijerat hukum secara tegas di seluruh wilayah.Insiden pelecehan seksual ini memicu kemarahan publikZocalo Square di Mexico City, Meksiko. Foto: israel gutierrez/ShutterstockKejadian yang dialami Sheinbaum terjadi di kawasan Zócalo, jantung ibu kota Meksiko. Dalam video rekaman amatir, laki-laki itu tampak menerobos kerumunan dan melakukan tindakan tidak senonoh sebelum dihentikan oleh ajudan presiden, Juan José Ramírez Mendoza.Rekaman tersebut viral di media sosial dan menimbulkan kecaman luas terhadap tindakan pelaku. Banyak warga menyatakan dukungan kepada Sheinbaum sekaligus mengkritik lemahnya perlindungan terhadap perempuan, bahkan terhadap kepala negara perempuan pertama di Meksiko.Polisi Mexico City menyebutkan bahwa penyelidikan awal menunjukkan keterkaitan pelaku dengan kasus pelecehan lainnya di hari yang sama.Insiden ini juga menimbulkan pertanyaan soal sistem keamanan bagi pejabat tinggi negara. Melansir Guardian, kejadian tersebut terjadi hanya beberapa hari setelah peristiwa pembunuhan Wali Kota Uruapan Carlos Manzo, dalam acara publik. Dua kejadian ini pun memunculkan kekhawatiran akan meningkatnya risiko terhadap tokoh politik.Sejak menjabat, Sheinbaum memilih untuk tidak memiliki Pasukan Pengamanan Presiden, mengikuti kebijakan presiden sebelumnya, Andrés Manuel López Obrador. Meskipun menciptakan kesan dekat dengan rakyat, keputusan itu dinilai sejumlah pihak meninggalkan celah dalam sistem perlindungan terhadap pejabat negara.Dikutip dari CNN, seorang analis keamanan, Raúl Benítez-Manaut, menilai bahwa tidak adanya unit keamanan khusus setelah pembubaran Pasukan Pengamanan Presiden membuat perlindungan terhadap kepala negara menjadi terbatas.Meskipun begitu, Sheinbaum tetap menolak menambah lapisan keamanan dan menegaskan bahwa dirinya ingin tetap dekat dengan warga.“Kami tidak bisa menjauh dari rakyat, karena itu akan menyangkal siapa kami,” kata Sheinbaum.Memunculkan isu kekhawatiran akan kekerasan terhadap perempuan di MeksikoKasus yang menimpa Sheinbaum kembali menyoroti tingginya angka kekerasan terhadap perempuan di Meksiko. Dilansir El Pais, data dari lembaga statistik nasional INEGI menunjukkan 45% perempuan di Meksiko pernah menjadi korban pelecehan di jalanan.Dalam cuitannya di akun X, Sheinbaum (@Claudieshein) menuliskan kasus ini harus menjadi refleksi bahwa kekerasan yang dialaminya sebagai presiden juga dialami oleh banyak perempuan di Meksiko dan di seluruh dunia sehari-hari.“Tidak seorang pun boleh melanggar tubuh dan ruang pribadi kita. Kami akan meninjau kembali undang-undang agar kejahatan seperti ini dapat dihukum di seluruh 32 negara bagian,” tulisnya.Penulis: Zulfa SalmanBACA JUGA: 5 Fakta Claudia Sheinbaum, Presiden Perempuan Pertama Meksiko