Menlu Rusia Sergey Lavrov. (Mikhail Sinitsyn/TASS)JAKARTA - Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov mengatakan pihaknya masih siap untuk mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi Rusia - Amerika Serikat di Budapest, Hongaria dengan kontak antara kedua belah pihak terus berlanjut."Kami masih siap untuk mengadakan KTT Rusia-AS kedua di Budapest, jika memang bergantung pada hasil Alaska," ujarnya dalam wawancara dengan Corriere della Sera Italia, seperti dikutip dari TASS 13 November."Tanggalnya belum disepakati. Kontak Rusia-AS terus berlanjut," tandas Menlu Lavrov.Menurut diplomat tinggi Rusia tersebut, The Financial Times "telah merilis versi yang salah," setelah mengaitkan pembatalan KTT di Budapest dengan sebuah memorandum tentang Ukraina yang diduga dirujuk oleh Rusia.Ia menekankan, surat kabar tersebut "memutarbalikkan esensi dan rangkaian peristiwa untuk menyalahkan Moskow dan menyesatkan (Presiden AS) Donald Trump dari jalan yang ditawarkannya, yaitu jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan dan abadi, alih-alih gencatan senjata langsung, di mana para sponsor (Vladimir) Zelensky dari Eropa, yang terobsesi dengan gagasan untuk beristirahat sejenak dan membanjiri rezim Nazi dengan senjata untuk melanjutkan perang melawan Rusia, berusaha menyeretnya ke dalamnya.""Jika BBC memalsukan video pidato Donald Trump dengan memasukkan seruan untuk menyerbu Capitol ke dalam mulutnya, maka Financial Times, seperti yang kita katakan, akan berbohong tanpa ragu," tambahnya.Sedianya, Presiden Trump dan Presiden Putin dijadwalkan melakukan pertemuan tidak lama setelah melakukan panggilan telepon selama dua jam pada pertengahan Oktober lalu.Budapest direncanakan menjadi lokasi pertemuan tersebut, dengan Perdana Menteri Viktor Orban mengatakan kesiapannya menjadi tuan rumah.Akhir bulan lalu, Wakil Menteri Luar Negeri Sergey Ryabkov mengungkapkan keyakinannya kedua pemimpin akan bertemu setelah substansi pertemuan telah siap."Mengenai waktu dan lokasi, Budapest memang telah disebutkan secara publik. Namun, kami telah menekankan sejak awal bahwa isinyalah yang benar-benar penting," lanjutnya."Kami percaya bahwa kerangka kerja yang diciptakan oleh pertemuan para pemimpin kami di Anchorage harus diisi dengan detail, kesepakatan, dan keputusan yang spesifik. Justru di atas fondasi inilah kita harus bergerak maju," tegas Ryabkov.Ryabkov mencatat bahwa kesepahaman bersama tentang bagaimana melanjutkannya telah dicapai di Alaska.Pada tanggal 15 Agustus, Presiden Putin dan Presiden Trump bertemu di pangkalan militer Elmendorf-Richardson di Alaska. Percakapan tersebut berlangsung sekitar tiga jam: empat mata di dalam limusin pemimpin Amerika dalam perjalanan menuju tempat utama negosiasi dan dalam format 3+3.Pada 16 Oktober, Presiden Trump, setelah percakapan telepon dengan Presiden Putin, mengatakan mereka telah sepakat untuk segera bertemu di Budapest, Hongaria.Pada 20 Oktober, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengadakan panggilan telepon untuk membahas langkah-langkah potensial guna mengimplementasikan kesepahaman yang dicapai selama pembicaraan telepon kedua pemimpin sebelumnya.Belakangan, pertemuan tersebut ditunda tanpa batas waktu. Gedung dalam pengumuman setelah pembicaraan kedua menteri luar negeri mengatakan Presiden Trump "tidak berencana" bertemu langsung dengan Presiden Putin dalam waktu dekat.