Demi Keselamatan, Pemerintah China Batasi Akselerasi Mobil Listrik Usai Dinyalakan

Wait 5 sec.

Xiaomi SU7 Ultra mampu akselerasi 0 ke 100 km/jam kurang dari 2 detik. (Foto: Xiaomi)JAKARTA – Pemerintah China mempertimbangkan aturan standar keselamatan nasional terbaru untuk kendaraan bermotor yang mencakup pembatasan signifikan pada kemampuan akselerasi untuk kendaraan listrik. Langkah ini muncul sebagai respons atas meningkatnya insiden kecelakaan yang melibatkan kendaraan listrik berperforma tinggi dalam beberapa tahun terakhir.Melansir CnevPost, Kamis, 13 November, dalam rancangan peraturan berjudul "Ketentuan Teknis Keselamatan Operasional Kendaraan Bermotor" yang dirilis 10 November lalu itu, mengusulkan agar kendaraan penumpang harus menggunakan pengaturan standar.Misalnya, akselerasi dari 0 hingga 100 km/jam membutuhkan waktu minimal 5 detik. Pengemudi perlu melakukan langkah khusus untuk mengaktifkan mode performa tinggi, sehingga ada transisi yang lebih sadar sebelum kendaraan digunakan dengan akselerasi cepat.Langkah ini bertujuan untuk mengurangi risiko keselamatan yang terkait dengan akselerasi yang berlebihan. Regulator China menilai bahwa pertumbuhan pesat kendaraan listrik dan plug-in hybrid berkinerja tinggi telah membuat lebih banyak pengemudi menghadapi risiko kehilangan kendali.Terutama pada kendaraan yang mampu mencapai akselerasi 0–100 km/jam dalam waktu kurang dari dua detik. Kemampuan semacam ini dinilai terlalu mudah diakses tanpa persiapan yang memadai.Sebagai perbandingan, kendaraan yang biasa digunakan di sekolah mengemudi serta sebagian besar mobil bermesin bensin membutuhkan lebih dari lima detik untuk mencapai kecepatan tersebut. Rentang waktu yang lebih lambat dianggap memberi ruang adaptasi yang lebih aman bagi pengemudi, terutama saat kendaraan pertama kali dijalankan.Draf tersebut masih berada dalam tahap konsultasi publik dan menerima masukan hingga 10 Januari 2026. Jika diberlakukan sebagai standar nasional, pembatasan akselerasi default akan menjadi ketentuan wajib bagi seluruh produsen kendaraan.Aturan ini akan diterapkan setiap kali sistem daya diaktifkan atau setelah reset, dengan pengecualian untuk fitur auto start-stop. Produsen kendaraan listrik diperkirakan perlu menyesuaikan perangkat lunak dan sistem kendali untuk memastikan pembatasan berjalan otomatis.Misalnya dengan menahan akses ke mode performa hingga pengemudi memilihnya secara manual. Implementasi ini dipandang sebagai tantangan teknis sekaligus langkah penting dalam meningkatkan keselamatan jalan raya.Sejumlah pengamat menilai bahwa efektivitas aturan ini tidak hanya bergantung pada pembatasan teknis, tetapi juga edukasi yang memadai mengenai karakteristik akselerasi kendaraan listrik serta pemahaman pengemudi terhadap fitur keselamatan yang tersedia.