Dari Kasus Bilqis hingga Alvaro, Begini Langkah Polri Cegah Penculikan Anak

Wait 5 sec.

Karopenmas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menyampaikan klarifikasi Polri soal pernyataan 'estafet kepemimpinan' dari Kapolri, Jumat (12/1/2024). Foto: Divisi Humas PolriKasus penculikan anak marak terjadi di sejumlah wilayah. Beberapa kasus yang menyita perhatian yakni kasus yang menimpa Bilqis di Makassar dan Alvaro Kiano di Jakarta. Lantas, bagaimana upaya pencegahan yang dilakukan oleh Polri?Karopenmas Div Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, mengatakan pihaknya berupaya mencegah terjadinya aksi penculikan anak dengan melibatkan anggota hingga ke tingkat Polsek."Polri mengambil langkah-langkah yang langsung bisa dikerjakan di lapangan dan melibatkan jajaran hingga tingkat paling bawah," kata dia saat dikonfirmasi pada Kamis (13/11).Bilqis saat bertemu dengan orang tuanya di Mapolrestabes Makassar. Foto: kumparanMenurut Truno, penguatan peran Bhabinkamtibmas hingga koordinasi dengan lembaga pendidikan yakni sekolah, diperlukan sebagai upaya pencegahan. Sementara itu, untuk tiap laporan yang masuk, bakal direspons dengan cepat dan dilakukan investigasi secara menyeluruh."Polri bekerja dengan langkah yang fundamental tetapi berdampak luas dengan asistensi dari pusat, investigasi gabungan, penguatan peran Bhabinkamtibmas, kerja sama dengan sekolah, dan pengecekan cepat di wilayah serta respons cepat setiap ada laporan," ucap dia."Dittipid PPA-PPO asistensi ke jajaran kemudian membuat surat perintah gabungan untuk joint investigasi, lalu untuk pencegahan tentu berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas, sehingga langsung pada satuan terkecil," lanjut dia.Foto Alvaro Kiano Nugroho, cucunya Tugimin yang sudah 8 bulan hilang. Foto: Jonathan Devin/kumparanBilqis diculik ketika sedang bermain di taman kota. Bilqis kemudian ditemukan di Jambi. Kisah penyelamatannya mengungkap fakta menarik yakni ada dugaan sindikat perdagangan anak.Selain kasus Bilqis, adapula kasus yang menimpa Alvaro Kiano. Bocah usia 6 tahun dari Pesanggrahan, Jakarta Selatan, itu sudah hilang selama 8 bulan dan belum ditemukan hingga sekarang.