Kemenkeu bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalteng menghadirkan edukasi tentang pengelolaan keuangan negara bagi pelajar di Kalteng, Senin (10/11/2025). Foto: Dok. IstimewaRibuan siswa SMA dan SMK di Kalimantan Tengah (Kalteng) serentak belajar mengenal bagaimana keuangan negara dikelola. Melalui program Kemenkeu Mengajar 10, Kemenkeu bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalteng menghadirkan edukasi tentang pengelolaan keuangan negara, APBN, serta pentingnya transparansi dan akuntabilitas publik bagi pelajar, Senin (10/11).Tahun ini, kegiatan yang dipusatkan di SMA Negeri 4 Palangka Raya dan disiarkan secara virtual ke seluruh SMA, SMK, dan SLB se-Kalteng, berhasil menjangkau sekitar 30 ribu siswa secara serentak, salah satu capaian terbesar di Indonesia.Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, menilai kegiatan ini penting untuk menanamkan kesadaran siswa bahwa uang negara adalah milik publik yang harus dikelola dengan jujur, transparasi, dan tanggung jawab. Sehingga memberikan nilai-nilai karakter positif kepada para siswa.“Kami ingin adik-adik belajar bagaimana uang negara dikelola dengan benar. Kami juga terbuka untuk siapa pun yang ingin ikut mengajar dan memperkaya proses pembelajaran di sekolah," ujar Reza.Reza juga berharap edukasi keuangan negara menjadi bagian rutin dari proses pembelajaran di sekolah.Kemenkeu bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalteng menghadirkan edukasi tentang pengelolaan keuangan negara bagi pelajar di Kalteng, Senin (10/11/2025). Foto: Dok. IstimewaSementara itu, Kepala Perwakilan Kemenkeu Kalteng, Herry Hermawan, menjelaskan Kemenkeu Mengajar yang telah berjalan sejak 2016 merupakan cara Kemenkeu memperkenalkan fungsi keuangan negara secara sederhana dan menarik kepada pelajar dari SD hingga SMA.“Kami ingin anak-anak tahu apa itu APBN, bagaimana uang negara dikelola, dan mengapa penting untuk menghargai setiap rupiah yang digunakan. Karena uang negara adalah tanggung jawab kita bersama, digunakan, diawasi, dan dijaga bersama,” terang Herry.Menurut Herry, memperkenalkan konsep keuangan negara di sekolah bukan hanya tentang pemahaman ekonomi, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial.Selain edukasi fiskal, Kemenkeu juga memperkenalkan Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN sebagai lembaga pendidikan kedinasan di bawah Kemenkeu. Melalui STAN, siswa didorong untuk melanjutkan studi di bidang keuangan publik dan berkontribusi langsung pada pengelolaan APBN.Kepala SMAN 4 Palangka Raya, Sudiro, menyambut baik inisiatif tersebut. “Ini sebuah kehormatan bagi kami karena pelaksanaannya melibatkan seluruh sekolah se-Kalteng. Kami sudah menyiapkan sarana pendukung dan menyiapkan siswa agar dapat mengikuti kegiatan dengan baik. Mudah-mudahan ke depan bukan hanya dari Kemenkeu, tapi juga dari instansi lain yang bisa berbagi ilmu di dunia pendidikan,” ujarnya.Kemenkeu bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalteng menghadirkan edukasi tentang pengelolaan keuangan negara bagi pelajar di Kalteng, Senin (10/11/2025). Foto: Dok. IstimewaKegiatan ini juga disambut dengan antusiasme yang tinggi dari para siswa. Christian Harten, salah satu peserta, merasa mendapatkan wawasan baru. “Kami belajar banyak hal baru tentang keuangan negara, dan penyampaiannya menyenangkan, tidak tegang sama sekali,” ucapnya.Hal serupa disampaikan Anggelina Christy O.H yang menilai para pengajar dari Kemenkeu sangat interaktif. “Kakak-kakak pengajarnya seru dan humble banget. Kami belajar APBN, APBD, dan cara mengelola keuangan. Semoga kegiatan ini terus berlanjut karena sangat bermanfaat,” tuturnya.Kegiatan ini menjadi bukti edukasi keuangan negara dapat dilakukan dengan cara menyenangkan dan interaktif, memadukan pembelajaran daring dengan pendekatan kontekstual. Kolaborasi antara Kemenkeu dan Disdik Kalteng juga menunjukkan literasi fiskal adalah bagian penting dari pendidikan karakter generasi muda Indonesia.