Ilustrasi merefleksikan peran penting sosok ayah dalam pembentukan karakter anak dalam rangka merayakan Hari Ayah Nasional (Freepik)YOGYAKARTA - Hari Ayah Nasional yang dirayakan setiap 12 November, bukan sekadar momen untuk memberi ucapan terima kasih, tetapi juga kesempatan untuk melihat kembali makna kehadiran ayah dalam kehidupan keluarga. Dalam keluarga yang sehat, peran ayah setara dengan peran ibu atau pengasuh lain dalam menciptakan pembentukan karakter dan emosi anak.Penelitian dari American Academy of Pediatrics, dilansir Rabu, 12 November, menunjukkan bahwa interaksi ayah yang hangat dan responsif memberi dampak positif pada kemampuan sosial dan bahasa anak. Kehadiran ayah bukan tentang siapa yang lebih penting, tetapi tentang bagaimana keterlibatan aktif dapat memperkaya pengalaman tumbuh kembang anak.1. Ayah meneladani sikap tanggung jawabAnak belajar banyak dari apa yang mereka lihat di rumah. Saat ayah menunjukkan konsistensi, menepati janji, atau berkontribusi dalam pekerjaan rumah tangga, nilai tanggung jawab itu tertanam secara alami. Menurut penelitian dengan tinjauan sistematis dilansir PubMed, keterlibatan emosional ayah mendukung pembentukan karakter anak yang lebih disiplin dan memiliki kontrol diri yang baik.Menariknya, anak tidak hanya belajar tentang kerja keras, tapi juga keseimbangan antara tanggung jawab dan empati. Dengan cara ini, ayah berperan sebagai teladan hidup yang menumbuhkan integritas tanpa harus bersikap otoritatif.Ilustrasi merefleksikan peran penting sosok ayah dalam pembentukan karakter anak dalam rangka Hari Ayah Nasional (Freepik/jcomp) 2. Membangun rasa percaya diri anakAyah sering menjadi sosok yang mendorong anak untuk berani mencoba hal baru. Dalam penelitian yang dilakukan Yiqing Zhong bertajuk The Unique Role of Father Involvement in Child Socioemotional Development, meneliti tentang peran ayah dalam perkembangan sosial-emosional. Menurut penelitian ini, aktivitas bermain bersama ayah membantu anak mengembangkan rasa percaya diri dan kemampuan menghadapi risiko dengan cara yang sehat.Kata-kata dukungan sederhana seperti “Kamu bisa” membentuk keyakinan diri anak bahwa mereka mampu mengatasi tantangan. Saat ayah terlibat dalam eksplorasi dunia anak, rasa percaya diri yang tumbuh bukan berasal dari tekanan, melainkan dari rasa diterima dan dihargai.3. Ayah mengajarkan regulasi emosiKeterlibatan emosional ayah memiliki pengaruh besar dalam kemampuan anak mengelola perasaan. Penelitian yang dilakukan Department of Women’s and Children’s Health menunjukkan bahwa anak dengan ayah yang suportif dan terbuka lebih mudah memahami serta mengekspresikan emosi secara sehat.Ketika ayah mau mendengarkan dan menenangkan anak tanpa menghakimi, ia membantu anak memahami bahwa perasaan bukan sesuatu yang harus ditekan. Hal ini menunjukkan bahwa kehangatan dan kelembutan juga bagian dari kekuatan pengasuhan, bukan kelemahan.Ilustrasi mengenali peran penting sosok ayah dalam pembentukan karakter anak dalam rangka merayakan Hari Ayah Nasional (Freepik) 4. Ayah memberikan rasa aman dan dukungan emosionalKehadiran ayah yang stabil dan responsif memberikan rasa aman bagi anak, baik secara fisik maupun emosional. Menurut penelitian yang dilakukan Child and Adolescent Psychiatry and Mental Health, dukungan ayah yang penuh empati menurunkan risiko stres dan meningkatkan kesejahteraan psikologis anak.Rasa aman ini tidak berarti dominasi, melainkan kehadiran yang bisa diandalkan. Anak yang tahu bahwa ayahnya siap mendengarkan dan mendukung tanpa syarat akan tumbuh lebih percaya diri dan mudah membangun hubungan sosial yang sehat.5. Ayah menumbuhkan empati dan nilai sosialAyah yang terlibat aktif dalam kehidupan anak membantu menumbuhkan empati, rasa hormat, dan nilai sosial yang positif. Dalam riset tentang keluarga berpenghasilan rendah yang diterbitkan di PubMed, keterlibatan ayah terbukti meningkatkan perilaku prososial dan kemampuan anak berinteraksi secara positif dengan lingkungan.Nilai-nilai ini sering tumbuh dari hal sederhana. Mulai dari bermain bersama, mengajarkan anak berbagi, atau meminta maaf ketika berbuat salah. Dari interaksi yang penuh kasih, anak belajar bahwa empati dan tanggung jawab sosial adalah bagian penting dari menjadi manusia yang utuh.Pada Hari Ayah Nasional ini, penting untuk mengingat bahwa pengasuhan adalah proses kolaborasi penuh kasih antara ibu dan ayah untuk kebaikan anak. Peran ayah yang hadir, mendengarkan, dan terlibat secara emosional memiliki dampak jangka panjang terhadap karakter dan kebahagiaan anak. Penting dipahami, ayah tidak perlu menjadi “pahlawan keluarga” untuk berpengaruh besar. Kehadiran yang hangat, autentik, dan setara sudah cukup menjadi pondasi kuat bagi tumbuhnya anak yang tangguh, empatik, dan percaya diri.